Oleh : Mimin Aminah, Ciparay Kab. Bandung
Potensi konflik terkait isu agama kerap bermunculan di berbagai wilayah di Indonesia, Kementrian Agama (Kemenag) berupaya mencegah terjadinya konflik berbau agama ini diantaranya melalui Rumah Moderasi Beragama (RMB) yang didirikan di sejumlah kampus Perguruan Tinggi Islam (PTKI).
Kemenag menyampaikan dengan adanya RMB itu, terbukti memiliki manfaat besar dalam menciptakan kerukunan beragama di tengah masyarakat, selain itu potensi kerawanan terkait isu agama bisa dicegah lebih dini dengan adanya RMB. "RMB ini terobosan paling hebat karena advokasi" kata Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementrian Agama, Ahmad Zainul Hamdi, di Jakarta selasa (14/12/24). Dia menyatakan selama ini kampus hanya memiliki kekuatan dalam hal penelitian, namun hasilnya dipublikasikan di jurnal yang sifatnya elite. Sementara itu Kepala Sub Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Diktis, Thobib Al Asyar menambahkan tugas RMB di kampus PTKI adalah sebagai pusat penguatan dan penyebaran wacana beragama yang moderat di tengah masyarakat.
Gagasan Moderasi Beragama juga ditularkan melalui kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diturunkan di desa-desa, mereka menyebarkan indikator Moderasi Beragama, Thobib juga menjelaskan bahwa Moderasi Beragama ini tidak sekedar diarusutamakan melalui Rumah Moderasi Beragama tetapi juga masuk dalam kurikulum perkuliahan, hal ini sebagai upaya menjadikannya bukan sekedar wacana tetapi juga paradigma (Jawapos.com 15/12/24).
Rumah Moderasi (RM) adalah salah satu gagasan yang dianggap sebagai solusi untuk menyelesaikan persoalan potensi konflik terkait isu agama, yang didirikan di berbagai kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, hal ini dianggap sebagai terobosan besar untuk mewujudkan kerukunan beragama. Padahal situasi Indonesia dengan segala keragamannya telah ada sejak dulu, keberagaman tidak pernah terusik, kerukunan beragama terjalin dengan baik, justru dengan munculnya ide Moderasi Beragama ini kerukunan antar umat mulai terusik, karena Moderasi Beragama ini pada dasarnya merupakan perang pemikiran yang membahayakan akidah umat Islam termasuk generasi, sekaligus mengaburkan akidah sahih kaum Muslim, bagaimana tidak, prinsip-prinsip yang diajarkan bertentangan dengan Islam yang lurus, dan dengan Moderasi Beragama ini ada upaya untuk menjauhkan umat Islam dari ajarannya, terbukti banyak generasi yang menganggap semua agama sama, bahkan lebih buruk lagi, tidak sedikit generasi yang bangga memilih Agnostic bahkan Ateis.
Pendirian Rumah Moderasi ini menguatkan program Moderasi beragama yang merupakan arus global untuk menghadang bangkitnya islam sebagaimana rekomendasi Rand Corporation. Akar dari semua ini karena diterapkannya sistem Sekulerisme yang tidak peduli konsep beragama, kaum sekuleris menganggap bahwa agama merupakan perkara individu saja, ketika geliat bangkitnya Umat Islam pada saat ini menguat, jelas membuat Barat berupaya menjegal kebangkitan itu salahsatunya dengan Rumah Moderasi. Maka dari itu seharusnya umat menyadari aktor dibalik proyek Rumah Moderasi ini sehingga dapat menghadirkan solusi Islam mengenai konsep toleransi sesuai standar Islam.
Islam memiliki aturan mengenai toleransi yang dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam melakukan aktivitas termasuk di kampus dan dianggap sangat relevan bagi kehidupan kampus, terlebih bagi generasi muda seperti halnya mahasiswa agar dapat bersikap dengan bijak serta toleransi dapat diwujudkan yaitu dengan aturan yang bersumber dari ketetapan Allah dan RasulNya. Negarapun dalam hal ini penguasa memastikan jaminan kedamaian antar umat beragama sekaligus menerapkan sanksi bagi siapa saja yang melanggar aturan ini, negara juga memiliki kewajiban memberi nasehat taqwa dan menjaga akidah, oleh karena itu negara tidak akan memfasilitasi berbagai hal yang justru merusak akidah dan agama umat seperti dengan membangun Rumah Moderasi.
Konsep Islam inilah yang seharusnya dipahami generasi Muslim yang harus diemban sebagai sebuah gagasan global untuk mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi manusia sebagai implementasi dari Islam rahmatan lil 'alamin.
Wallahu a'lam bish shawwab .
Tags
Opini