Oleh : Ummu Mumtazah
Seruan toleransi terus berulang dan digencarkan melalui berbagai kebijakan. Selain didukung oleh pemerintah, juga oleh kepala daerah dan para pejabat lainnya. Mereka menganggap toleransi dapat memperkuat keharmonisan bangsa apalagi menjelang Nataru. Walaupun hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam dengan menyamarkan agama seolah tidak bertentangan tetapi sangatlah menyimpang.
Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan antar umat beragama menjelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025, agar
menjaga hubungan baik sebagai warga bangsa yang hidup dalam keberagaman. Beliau juga mengungkapkan bahwa " Perbedaan itu anugrah, sesuatu yang membuat kita lebih indah."
Nasaruddin juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momen Natal dan Tahun Baru ( Nataru ) sebagai waktu untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan. Hal tersebut juga diperkuat oleh pemerintah, melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, menetapkan 26 Desember sebagai hari cuti bersama Natal. Namun, tidak ada libur nasional tambahan hingga pergantian tahun. radarsampit.jawapos.com
Dalam kapitalisme, semua itu bisa terjadi karena tidak ada pemahaman akan tugas penguasa dan pejabat negara dalam menjaga urusan umat termasuk dalam penjagaan negara atas akidah umat.
Negara lepas tangan untuk menjaga akidah umat, mereka lebih memilih materi atas nama menjaga keberagaman didukung dengan adanya natal dan menyambut tahun baru.
HAM, hanya dijadikan sebagai sarana kampanye moderasi seolah masyarakat umum belum melaksanakan toleransi dalam bentuk moderasi. Moderasi salah satu jebakan yang melenakan yang menjauhkan umat Islam dari agamanya.
Karena sistem kapitalisme, asasnya menjauhkan agama dari kehidupan masyarakat dan bernegara, maka masyarakat perlu waspada dan menjaga diri agar tetap dalam ketaatan kepada Allah SWT,.
Kapitalisme, telah mengaburkan ajaran Islam, menjauhkan umat dari ajaran Islam yang sebenarnya dan perlahan-lahan menghancurkan agama Islam.
Kini umat butuh sistem Islam yang sebenarnya, yang jauh dari penyesatan. Umat butuh sistem yang bisa menjaga akidah agar umat semakin taat akan syariatnya, tidak berada dalam toleransi yang kebablasan dan jauh dari pemahaman Islam yang sebenarnya.
Islam, Agama Toleransi
Islam adalah agama Toleransi baik dalam hubungannya dengan sosial kemasyarakatan maupun hubungannya dengan antar umat beragama yang lainnya. Tidak adanya campur baur yang berhubungan dengan akidah, karena Islam memiliki definisi yang jelas terkait pelanggaran hukum Syara'. Islam juga memiliki konsep yang jelas dalam interaksi dengan agama lain.
Prinsip toleransi dalam Islam telah menjaga keharmonisan hidup bermasyarakat ketika Islam diterapkan secara kaffah.
Dalam sistem Islam, menjadikan para pemimpin dan pejabat saling memberikan nasehat dalam ketaqwaan agar umat tetap terikat dengan aturan Islam khususnya dalam moment krusial yang membahayakan akidah umat. Sedangkan dalam sistem kapitalisme, masyarakat digiring untuk toleransi yang kebablasan yang menjauhkan umat dari ketaatan.
Dalam sistem Islam juga, negara (Khalifah) menyiapkan Departemen Penerangan/penjelasan bagaimana tuntunan Islam dalam menyikapi hari besar agama lain. Jika terjadi pelanggaran syariah, maka dalam sistem Islam, negara memiliki qhodi hisbah yang akan menjelaskan di tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya interaksi Islam dengan agama lain, khususnya bagaimana aturan Islam terkait Natal dan Tahun Baru ( Nataru ).
Semua itu tidak bisa berjalan kecuali jika Negara menerapkan syariat Islam secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan dibawah naungan Daulah Islamiyah 'ala minhaj an-nubuwwah.
Walhasil, dengan penerapan Islam secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan, maka akan terwujud toleransi yang sesuai dengan syariat Islam, bukan toleransi yang kebablasan yang digaungkan dalam sistem kapitalisme sekularisme yang menyesatkan.
Wallaahu a'lam bi ash- shawwab
Tags
Opini