Kapitalisme Menghilangkan Kemiskinan, Hanya Ilusi !!!


Kapitalisme Menghilangkan Kemiskinan, Hanya Ilusi !!!
Oleh: Susanti Widhi Astuti, S.Pd ( Guru)

Kian hari banyak kita dengar dan melihat jumlah orang miskin di negeri semakin bertambah. Ini dapat di telusuri dari banyaknya angka pengangguran, jumlah anak putus sekolah, lesunya perputaran ekonomi dalam data beli masyarakat. Para pedagang banyak ysng gulung tikar. Para petani banyak yang merugi dari hasil panennya serta keuntungan yang di dapat tidak sebanding dengan modal. Para peternak juga banyak yang sulit mendapatkan untung dan pendistribusian yang baik. Banyaknya rakyat terlibat pinjam online ataupun pinjaman ke rentenir, banyaknya warga yang bermain judi online berharap peruntungan serta banyaknya jumlah tunawisma di kota-kota besar yang bisa kita jumpai. Menunjukkan bahwa sistem Kapitalis hari ini telah gagal mensejahterakan rakyat. Sehingga rakyat tidak diurus dengan baik.
Selama sistem kapitalis tetap dipertahankan, kemiskinan tidak akan bisa diberantas. Sebab, dalam sistem ini berlaku hukum yang kuat yang menang dan negara hanya berperan sebagai regulator. Kemiskinan saat ini disebabkan oleh penerapan sistem ekonomi kapitalis. Kekayaan sumber daya alam yang seharusnya dikelola oleh negara malah diserahkan dan dikuasai pihak asing. Manfaatnya hanya dinikmati segelintir orang, dan masyarakat menjadi semakin miskin.
Kapitalisme juga menyebabkan kapitalisasi sektor pertanian dari hulu hingga hilir. Pupuk mahal, saprotan tak terjangkau petani, sehingga petani rugi. Pembangunan jor-joran, menyebabkan banjir, petani dirugikan. Terjadilah kemiskinan secara sistemis.
Kita juga tidak mungkin mengharapkan negara lain melakukan apa yang dituntut Indonesia dalam kerangka G20. Sebab, semua negara menganut sistem kapitalis. Selain itu, tidak ada makan siang gratis. Sistem ekonomi Islam menghantarkan negara memiliki banyak sumber pendapatan, menjamin kesejahteraan warganya, dan mampu menyediakan lapangan kerja.
Islam dalam sebuah pemerintahan yang di pimpin oleh Khalifah tidak akan membiarkan rakyatnya berjuang sendirian dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan. Kebutuhan para petani, peternak akan di penuhi baik bibit, pupuk serta penyediaan lahan. Selain itu modal untuk usaha juga akan di berikan.
Sumber Pendapatan Negara Juga Tidak Di Ambil Dari Pajak. 
Menurut buku Syekh Abdul Qadim Zalim Rahimahullah, dalam buku 'Sistem Keuangan Negara Khilafah, pendapatan Khilafah berasal dari tiga bagian: Fai dan Kharaj, kepemilikan umum dan Zakat. Bagian Fai dan Kharaj terdiri dari seksi Ganimah, Kharaj, Status Tanah, Jizyah, Fai dan Dharibah. Bagian kepemilikan umum terdiri atas seksi minyak dan gas. listrik; pertambangan; laut, sungai, perairan, mata air; hutan dan padang rumput, dan aset yang dilindungi negara. Bagian zakatnya terdiri dari zakat uang dan  zakat perdagangan. Zakat pertanian dan buah-buahan. Begitu pula dengan zakat ternak sapi, unta, dan kambing.
  Demikianlah cara Islam mengentaskan kemiskinan, serta berbanding terbalik dengan kapitalis hari ini yang menyengsarakan rakyat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak