Krisdianti Nurayu Wulandari
Berada di penghujung tahun 2024, banyak kita lihat bencana terjadi di berbagai wilayah negeri kita. Mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lainnya. Terjadinya berbagai bencana alam, tentunya membuat diri kita untuk melakukan muhasabah diri. Sebab, bisa jadi bencana yang terjadi merupakan teguran dari Allah SWT untuk manusia.
Tidak dapat kita pungkiri juga bahwa bencana yang terjadi juga adalah akibat ulah tangan manusia yang tidak bisa menjaga bumi Allah dengan baik. Mereka tidak bisa menjaga lingkungan dan melestarikan alam ini dengan baik. Sampah yang seharusnya bisa dibuang pada tempatnya malah menumpuk di aliran sungai sehingga membuat sumbatan dan terjadilah banjir.
Allah SWT berfirman:
ظَهَرَ الۡفَسَادُ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِى النَّاسِ لِيُذِيۡقَهُمۡ بَعۡضَ الَّذِىۡ عَمِلُوۡا لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُوۡنَ ٤١
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Bahkan lebih dari itu, bagaimana kita saksikan banyaknya bentuk kedzaliman yang semakin merajalela di bumi Allah. Banyak manusia yang semakin jauh dari Allah dengan melanggar syariat-Nya karena kehidupan saat ini tidak diatur dengan syariat yang benar, yang berasal dari Sang Pencipta.
Termasuk eksploitasi alam contohnya. Penggunaan sumber daya alam secara intensif dan berlebihan yang dapat merusak lingkungan juga generasi mendatang, seperti eksploitasi pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan milik asing atau swasta. Kemudian eksploitasi hutan dan juga pencemaran air sungai dengan adanya limbah-limbah yang berbahaya.
Berbagai teguran sejatinya telah Allah tunjukkan, lalu mau sampai kapan kita akan tersadar? Maka, tidak perlu menunggu lama lagi. Inilah saatnya untuk kita muhasabah diri dengan benar-benar melakukan taubat kepada Allah SWT. Bukankah ini merupakan kasih sayangnya Allah kepada kita, agar kita mau kembali kepada-Nya? Allah masih memberikan kesempatan itu bagi kita.
Dan tak lupa juga kita seraya berupaya dan meminta agar syariat-Nya segera tegak di bawah kepemimpinan Islam. Sebab, hanya di bawah naungan sistem Islam yang akan menjadikan rahmat bagi seluruh alam. Kebaikan dan keberkahan akan dating dari segala penjuru.
Selain itu, dengan kita hidup di bawah kepemimpinan Islam maka Negara akan melakukan “pembangunan untuk kemajuan negeri” tanpa harus merusak lingkungan sehingga bencana bisa diminimalisir sekecil mungkin. Negara akan melakukan pembangunan sesuai dengan syariat-Nya. Karena Negara berperan sebagai raa’in dan junnah, yaitu pemelihara dan penjaga bagi rakyat. Sehingga rakyat akan hidup sejahtera dan penuh dengan keberkahan.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT:
وَلَوۡ اَنَّ اَهۡلَ الۡقُرٰٓى اٰمَنُوۡا وَاتَّقَوۡا لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ وَلٰـكِنۡ كَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ ٩٦
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf:96)
Wallaahu A’lam
Tags
Opini