Banjir dan Longsor, Fenomena Langganan Musim Hujan.



Oleh Ai Hamzah 



Berita televisi di musim hujan ini dipenuhi oleh berita banjir dan longsor. Diberbagai daerah diinformasikan terjadi banjir dan longsor. Baik daerah yang langganan banjir ataupun daerah yang baru terjadi banjir. Longsor pun menjadi rawan didaerah dataran tinggi atau bukit. Curah hujan yang tinggi tidak bisa menahan air sehingga longsor dengan mudah terjadi.

Jakarta menjadi salah satu daerah langganan banjir ketika musim hujan tiba. Curah hujan yang tinggi tidak bisa menampung banyaknya air. Alhasil banjir melanda diberbagai daerah di Jakarta. Seperti diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, telah mencatat ada 60 rukun tetangga (RT) yang tergenang banjir pada Kamis (28/11/2024) siang. BPBD mencatat per pukul 11.00 WIB, genangan terdapat pada 60 RT atau 0.196% dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta.Titik banjir berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Jakarta, detiknews, Kamis (28/11/2024).

Hujan deras yang mengguyur kota Bogor pun mengakibatkan longsor di tebing Sungai Cikirining Kelurahan Kertamaya, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar). Longsor mengakibatkan jembatan terputus dan dua rumah terdampak. Terdapat beberapa titik di Bogor yang mengalami longsor. Diantaranya  adalah jembatan yang menghubungkan Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, dan Desa Babakan Madang, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, ambles akibat tanah longsor. Peristiwa ini menyebabkan akses lalu lintas terputus, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintasi jalur tersebut. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, menjelaskan bahwa amblesnya jembatan terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut. BOGOR, KOMPAS.com, 28/11/2024

Setiap memasuki musim hujan fenomena ini kerap kali terjadi. Bahkan menjadi langganan didaerah tertentu. Tak ada solusi yang pasti, hanya berharap bala bantuan ketika banjir dan longsor kerap terjadi. Banjir dan longsor pun akan menjadi tamu yang tak diundang setiap tahunnya. Mitigasi di negeri ini tidak banyak membantu. Misalnya membangun sistem pemantauan dan peringatan dini, membersihkan saluran air, dan tidak membangun rumah di bantaran sungai belum terlihat nyatanya.

Allah SWT berfirman dalam Surat Ar-Rum Ayat 41;
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Sebagaimana firman Allah SWT;

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“.[at-Taubah/9:71].

Bencana yang terjadi dimuka bumi ini tidak semata-mata hanya karena sebuah bencana. Tetapi ada makna yang tersirat dari sebuah bencana. Ulah manusia menjadi salah satu faktor terjadinya sebuah bencana. Karena ulah manusia itu sendiri yang mengakibatkan bencana di muka bumi ini. Baik itu secara fisik ataupun secara ruhiyah. Fisik tidak menjadikan bencana itu refleksi diri agar tidak terjadi kembali. Atau secara ruhiyah memperbaiki diri agar lebih taat kepada sang Pencipta alam dunia, Allah SWT.

Bagaimana para atsar-atsar dari Salaf ketika terjadi bencana. Misalnya ketika terjadi gempa atau peristiwa lain, seperti gerhana, angin ribut, tanah longsor atau banjir, wajib segera bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla, merendahkan diri kepadaNya dan memohon ‘afiyah kepadaNya, memperbanyak dzikir dan istighfar. Maka wajib bagi setiap kaum Muslimin agar bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla, senantiasa konsisten di atas din (agama)nya, serta waspada terhadap semua yang dilarang, yaitu berupa perbuatan syirik dan maksiat. Sehingga, mereka selamat dari seluruh bahaya di dunia dan akhirat. Sehingga Allah menolak semua adzab dari mereka, dan menganugerahkan kepada mereka segala jenis kebaikan. Diantara faktor terselamatkan dari segala keburukan atau bencana, yaitu pemerintah segera memegang kendali rakyat dan mengharuskannya agar konsisten dengan kebenaran, menerapkan hukum Allah SWT di tengah-tengah mereka, memerintahkan kepada yang ma’ruf serta mencegah kemungkaran. 

Wallahu alam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak