Selamatkan Gen Z dengan Islam, Saatnya Tampil Membangun Peradaban




Oleh. Rusna Ummu Nahla



Remaja adalah tumpuan harapan bagi bangsa untuk masa depan. Kuatnya sebuah bangsa ditentukan oleh kuatnya remaja. 
Terlebih populasi remaja kini kian bertambah, sebagaimana data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat populasi remaja dan dewasa muda mengalami kenaikan yang signifikan, sekitar 22,12 juta jiwa berusia 15-19 tahun dan 22,28 juta jiwa berusia 20-24 tahun, angka yang menunjukkan besarnya potensi sekaligus tantangan yang dihadapi bangsa (BPS 2024).

Namun, populasi sebesar itu tidak berbanding lurus dengan kualitas kaum muda saat ini, ungkapkan mengejutkan terungkap melalui Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), menurut survei kesehatan mental nasional pertama untuk remaja 10-17 tahun di Indonesia. Hasil survei menunjukkan satu dari tiga remaja Indonesia menghadapi masalah kesehatan mental, setara dengan 15,5 juta remaja. Lebih mengkhawatirkan, satu dari dua puluh remaja (2,45 juta) terdiagnosis gangguan mental. TIMESINDONESIA, Rabu (16/10/2024).

Realitas diatas menunjukkan dunia remaja sedang tidak baik-baik saja. Bukan sekedar rapuh, bahkan sudah terkena gangguan mental. Mirisnya jumlahnya pun tidaklah sedikit. Jika kondisi remaja demikian, kepada siapa lagi kita berharap, untuk perbaikan bangsa ini ke depan? Bukankah perubahan dunia ada ditangan para kaum mudanya?

Kehidupan Gen Z Kini

Kehidupan Gen Z saat ini, tidak bisa dilepaskan dari pengaturan sekularisme-kapitalisme. Asas dari paham ini, yakni mengkerdilkan Islam dari pengaturan kehidupan, hingga membuat Gen Z jauh dari spirit agama dalam menjalani kehidupan. Interaksi diantara mereka diliputi hitam kelam kemaksiatan, tingkat persaingan diantara mereka hanya diukur dengan tolak ukur kebahagiaan materi semata, menambah beban pikiran demi terlihat eksis.

Di samping itu, serangan digital yang semakin masif, membuat para Gen Z  teracuni dengan tayangan  yang mendorong mereka melakukan hal yang undaedah. Tidak ketinggalan, tayangan pornografi, pornoaksi serta kekerasan tak kalah masif  menghiasi pandangan mata mereka sehingga remaja terjerumus pada kerusakan yang amat parah. Banyak para Gen Z yang terjerumus pergaulan bebas hingga menjadi pelaku kekerasan. 
Disisi lain mereka harus tetap survive di tengah sulitnya lapangan kerja yang tersedia untuk mereka. Disisi lain pula mereka dipacu berbekal dalam menghadapi kejaran dunia yang berorientasi pada kehidupan materi.
Wajarlah jika Generasi muda saat ini hanya sibuk mengejar dunia dan lalai terhadap akhirat. Mereka tersetting oleh sistem agar mereka menjadi budak dunia dengan aneka racun yang ditebarkan. 


Terang, berbagai masalah yang dihadapi para generasi muda saat ini, bukan serta merta datang dari diri mereka sendiri, melainkan akibat dari pengaturan yang salah. Yakni akibat penerapan sistem yang bukan berasal dari Islam.

Tindakan Penyelamatan 

Realitas Gen Z sudah sedemikian rupa, mereka perlu diselamatkan dari racun sekularisme-kapitalisme. Upaya menuntun mereka butuh keterlibatan semua pihak terutama peran negara dalam menciptakan iklim sehat pada sendi-sendi kehidupan mereka. Iklim sehat itu berupa penciptaan lingkungan yang berorientasi bukan hanya pada keduniawian saja, melainkan juga kehidupan akhirat. Mereka harus menyadari realitas rusak hidup dibawah sekularisme-kapitalisme, tidak hanya itu, mereka juga harus menyadari realitas pengganti kerusakan tersebut.

Alhasil mengarahkan mereka menjadi agen perubahan merupakan sebuah keharusan, sebab kebangkitan ada ditangan- tangan mereka. Mereka harus ditunjukan kepada jalan dakwah yang lurus, demi mewujudkan perubahan hakiki dengan jalan yang sahih (benar). Penunjukkan jalan itu, yakni bergabung kedalam sebuah kelompok (partai) yang memperjuangkan kebangkitan Islam. 

Kaum Muda dalam Islam 

Dalam Islam, generasi muda menjadi titik perhatian negara, tersebab maju dan mundurnya sebuah negara tergantung remaja saat ini.

Sudah saatnya remaja bangkit dengan mengemban Islam kafah. Menjadikan Islam sebagai jalan hidup serta mendakwahkan ajarannya merupakan obat ampuh untuk mengeluarkan racun sekularisme-kapitalisme dari tubuhnya. Ajaran Islam juga senantiasa mendorong remaja melakukan perbuatan hanya disandarkan kepada aturan Allah Taala saja. Lebih dari itu, jalan Islam inilah yang membuat mereka bangkit dari keterpurukan yang semakin memburuk. Mereka harus bangkit dan hadir untuk melakukan perubahan, GenZ harus di garda terdepan dalam mengambil peran perubahan, merubah sistem yang rusak diganti dengan sistem yang baik yang mampu mengembalikan kemuliaan kaum remaja dan kemuliaan umat seluruhnya.

Hal tersebut tentu membutuhkan petunjuk jalan, bagaimana remaja diarahkan untuk menjadi agen perubahan ke arah Islam? Satu-satunya jalan yang dicontohkan Rasulullah Muhammad Saw. adalah bergabung ke dalam kelompok dakwah yang  memperjuangkan penerapan syariat Islam secara kafah. Dengan begitu mereka akan menyadari realitas kerusakan sistem serta menyadari realitas kebenaran penggantinya. Dengan kesadaran ini pula mereka terdorong untuk menjadi agen perubahan ke arah penerapan Islam secara kafah. Mereka yakin sepenuhnya, satu-satunya solusi dari berbagai masalah yang terjadi di dunia termasuk rusaknya kehidupan remaja bisa teratasi dengan Islam kafah yang diterapkan oleh institusi negara yakni Khilafah.

Wallahu 'alam bishshawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak