Oleh : Manta (Aktivitas Dakwah Kampus)
Serangan brutal Israel di Palestina sejak 7 Oktober 2023 mengakibatkan lebih dari 11.825 pelajar tewas, menurut laporasn Kementerian Pendidikan Palestina pada Selasa (29/10/2024) lalu. Pelajar yang terbunuh tersebut tidak hanya yang ada di Gaza, melainkan di Tepi Barat.
Kementerian Pendidikan Palestina mengungkapkan bahwa di Gaza, pembunuhan terhadap anak usia sekolah mencapai 11.057 jiwa dan lebih dari 16.897 lainnya terluka. Pada kalangan mahasiswa, sebanyak 681 orang terbunuh dan 1.468 orang lainnya luka-luka, sebagaimana dilansir Anadolu Ajansı, Jumat (1/11/2024). Sementara di Tepi Barat, 79 siswa sekolah dan 35 mahasiswa tewas, serta ratusan orang terluka dan ditahan oleh kedua kelompok tersebut.
Dalam laporan Kementerian Pendidikan Palestina, pembunuhan oleh serangan Israel juga menyasar ke pengajar dan staf yang ada di lembaga pendidikan. Di Gaza, sebanyak 441 guru dan staf sekolah terbunuh dan 2.491 lainnya luka-luka. Kemudian di Tepi Barat, dua staf sekolah tewas, 17 luka-luka, dan 139 lainnya ditahan.
Maraknya serangan bertubi-tubi ke plaestina tidak membuat dunia bergerak intens dalam rangka penanggulangannya. Dunia haya berfokus sekedar pada kecaman., sementara negara adidaya terus memberikan dukungan kepada entitas yahudi baik dari segi senjata maupun kesiapan pasukannya. Sebuah laporan terbaru untuk proyek brown costs of war memperkirakan bahwa senjata yang disubsidi AS untuk israel telah mencapai setidaknya $22,76 miliar sejak awal perang di gaza. Sebagai negara pemegang erat ideologi Kapitalisme, AS telah mendukung sepenuhnya Gerakan zionis untuk melakukan penjajahan kepada Palestina. Fakta tersebut seharusnya membuat ummat sadar bahwa ini bukan hanya sekedar perang melainkan penjajahan karena realita kekuatan dan dukungan yang dimiliki tidak seimbang. Zionis mendapatkan dukungan negara adidaya untuk mendukung Palestina, sementara Palestina berdiri sendiri untuk melawan zionis. Maka dari itu, solusi-solusi parsial seperti kecaman, donasi, pembikotan, dan lain sebagainya tidak cukup untuk menghentikan penjajahan tersebut. Palestina membutuhkan solusi nyata seperti pasukan dan senjata. Namun, para pemimpin negeri muslim masih tetap diam dan tidak melakukan tindakan bahkan dukungan, terutama untuk berjihad melawan penjajahan terhadap Palestina. Hal itu merupakan bentuk pengkhianatan dan ketidak pedulian terhadap saudara sesame muslim.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang shahih,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari no. 6011 dan Muslim no. 2586)
Sistem Kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan sungguh merajalela bahkan menjadi mayoritas pengant diseluruh dunia terutama AS, telah membatasi rasa persaudaraan sesame muslim diseluruh dunia, tersekar-sekat oleh nasionalisme, kedudukan dan kekuasaan lebih mereka pentingkan sehingga mematikan makna persaudaraan karena iman dan islam.
Ummat muslim harus menggunakan pemikiran mendalam dan cemerlang untuk mendudukan masalah ini serta mencari akar penyebab masalah, hingga nantinya dapat ditarik solusi yang hakiki serta fundamental. Kebencian peradaban barat yang digaungkan oleh entitas yahudi yang didukung oleh AS, salah satunya yaitu penjajahan terhadap Palestina. Oleh karena itu, satu-satunya cara menghentikan penjajahan ini adalah mengusir mereka dari bumi Palestina melalui jihad tantara Muslim.
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ
Bunuhlah mereka (yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusirmu. Padahal, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir (QS. Al-Baqarah ayat 191).
Saat ini, negeri-negeri muslim terpecah belah menjadi banyak negara dengan sekat-sekat nasionalisme, hal ini terjadi sejak runtuhnya daulah islam sejak tahun 1924 M. Runtuhnya peradaban islam tersebut, menjadikan persaudaraan islam tidak terwujud dan negeri muslim mencukupkan hanya dalam retorika dan tidak mengerahkan kemampuan yang besar dalam melawan penjajahan atas dasar kepentingan kaum muslimin. Muslim palestina tidak hanya sekedar membutuhkan usaha parsial seperti donasi ataupun boikot, namun juga membutuhkan para pasukan muslim dari negeri muslim untuk melawan penjajahan yang dilakukan oleh zionis yahudi. Kehadiran pasukan tersebut hanya terwujud oleh negara yang menerapkan aturan islam secara menyeluruh. Negara akan sadar bahwa perannya yaitu sebagai pelindung atau junnah bagi ummat, sehingga ketika ada kaum muslim yang tertindas, maka negara akan mengerahkan segala kemampuannya untuk membela. Selain itu, negara yang berlandaskan sistem islam, tidak akan melayani kepentingan negara-negara kafir penjajah terutama yang memusuhi kaum muslimin. Penerapan syariat islam ini membutuhkan tekad ikhtiar dan doa dari seluruh kaum muslimin, sehingga dimulai dari membangun kesadaran terhadap hal ini. Semakin banyak yang sadar, maka akan semakin banyak yang berjuang dan mendukung tegaknya syariat Islam, serta menjadi jalan pula untuk menghilangkan segala bentuk tindas dan penjajahan kepada kaum muslimin, termasuk muslim palestina yang Tengah berjuang memperjuangkan tanah palestina dan kesucian Baitul Maqdis.
Ummat islam harus terus mendorong penguasa negeri muslim untuk memobilisasi pasukan militer mereka untuk berjihad melawan zionis. Selain itu, penjajahan wilayah muslim tak akan terjadi jika ummat memiliki negara yang menjadi pelindung ummat yaitu negara yang berladaskan sistem Islam. Dahulu, ketika islam masih tegak dan menguasai peradaban, barat tidak dapat menginjak-injak dan merendahkan kaum muslimin. Palestina dijaga dengan sepenuh hati, ditebus dengan darah para syuhada’. Sebab, Palestina adalah tanah kharajiyyah yang telah dibebaskan oleh para mujahid pada masa khalifah Umar bin Khattab. Dengan demikian, tegaknya islam menjadi suatu hal yang urgent saat ini. Namun, tegaknya khilafah bukan merupakan suatu hal yang mudah. Butuh perjuangan, dan dalam mengawali perjuangan tersebut butuh ikhtiar dalam mengkaji islam agar mudah dalam memahamkan ummat terkait urgensi tegaknya Kembali kehidupan Islam. Dakwah yang dilakukan yaitu dakwah yang menempuh thariqah dakwah sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
*Refrensi :*
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7617187/11-000-lebih-anak-sekolah-di-palestina-terbunuh-imbas-serangan-israel
Tags
Opini