Nasib Peternak Sapi Perah karena Kebijakan İmpor Susu




Oleh Siti Aminah aktivis Muslimah Kota Malang 



Dewan Persusuan Nasional (DPN) mengaku prihatin atas nasib para peternak susu sapi perah rakyat di sejumlah daerah, yang terpaksa melakukan aksi membuang susu segar. Menurut catatan DPN, ada lebih dari 200 ton susu segar per hari yang terpaksa harus dibuang oleh para peternak. 

Ketua DPN  mengatakan, kasus pembuangan susu segar yang dihasilkan para peternak susu dilakukan karena tidak diserap atau tidak dibeli oleh industri pengolah susu (IPS). REPUBLİKA.CO.İD (10/11/2024)

Banyak peternak susu sapi yang terpaksa membuang susu sapinya karena minimnya penyerapan dari industri pengolah susu, katanya karena daya beli masyarakat terhadap susu kurang padahal ada kebijakan baru tentang makan sehat yang disitu ada produk susunya juga, ternyata kuota impor lah yang diperbesar. Hal ini adalah sebuah keniscayaan dalam sistem kapitalistik, dimana keuntungan lah yang dikejar, sementara rakyat tak dihiraukan. Apakah mereka yang mengizinkan import susu memikirkan nasib para peternak? Tentu tidak, mereka memberikan angin segar bagi para Capitaler agar bisa meraup untung besar, akhirnya pemilik modal lagi lagi yang diuntungkan sedangkan peternak akan mengalami kebangkrutan bahkan kemusnahan 

Berbeda jika sistem Islam diterapkan, pemerintah tidak akan membuka keran impor dengan mudah, terutama jika pasokan dalam negeri sudah mencukupi. Pemerintah dengan tugasnya yaitu mengatur urusan masyarakat, akan memastikan rakyatnya hidup sejahtera. Sumber penghidupan mereka terjaga, karena benar-benar dijamin oleh negara.

 Negara ini menerapkan sistem kapitalisme, dimana negara lebih berpihak kepada segelintir pengusaha atau importir ketimbang berpihak kepada peternak, seharusnya pemerintah menampung susu dari peternak tapi pemerintah lebih memilih impor, kalau alasan standar mutu yang tidak sesuai, seharusnya negara berupaya membantu peternak utk meningkatkan mutunya, bukan malah impor .Padahal dalam islam negara ada Pengatur segala urusan rakyat, dimana negara akan mendukung peternak dan mengoptimalkan produksi dalam negeri yg sehingga tidak perlu impor produk apapun dari luar negeri.

Negara seharusnya melindungi nasib peternak melalui kebijakan yang berpihak pada peternak. Baik dalam hal menjaga mutu maupun  dalam menampung hasil susu dan lainnya
Kebijakan impor diduga ada keterlibatan para pemburu rente untuk mendapatkan keuntungan dari impor susu.  İnilah salah satu kebijakan buruk dalam sistem ekonomi kapitalisme, karena berpihak pada para pengusaha.

Negara khilafah akan berdiri di tengah umat, menyolusi dengan syariat demi mewujudkan kemaslahatan umat. Negara secara mandiri akan memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. Hal ini mencegah merebaknya orang-orang  yang mencari untung di tengah penderitaan rakyat.

Untuk itu cita-cita terbesar kita adalah untuk memperjuangkan tegaknya aturan Islam. Peradaban Islamlah yang mampu mengatasi jalur perdagangan terutama import yang bisa mematikan penghidupan rakyat kecil bahkan permasalahan manusia lainnya yang terjadi. Pentingnya berada hidup diatur dalam Islam adalah merupakan kewajiban umat Islam untuk tegak di atas hukum-hukum Islam.

Sebab Allah SWT memerintahkan agama Islam ini tegak di muka bumi, terutama berhukum hanya pada syariat-Nya Allah bukan dengan aturan demokrasi kapitalisme sekuler yang justru menolak aturan Allah untuk mengatur kehidupan manusia. Terlebih negeri ini mayoritas penduduk terbanyak diduduki oleh umat Islam kebanyakan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak