Lemahnya Kontrol Penguasa Terhadap Pasar Pada Sistem Kapitalisme




Oleh : Maulli Azzura

Ekonomi kapitalis identik dengan pasar bebas dan pasar modal. Adanya pasar bebas maka perdagangan lintas negara 
memungkinkan semakin leluasanya barang yang masuk dan keluar dari suatu negara. Inilah yang menjadi celah dari beredarnya produk berbahaya yang luput dari kontrol penguasa terhadap pasar. Masuknya barang-barang berbahaya termasuk obat-obatan, makanan sering kali mengancam keselamatan jiwa. Di satu sisi adanya pasar bebas bisa memicu deviden negara, di sisi lain kontrol yang kurang maksimal dari BPOM berakibat fatal terhadap nyawa seseorang.

BPOM selaku lembaga pengawas pangan harus lebih teliti lagi dengan memaksimalkan fungsinya. Negara yang mayoritas Muslim seperti Indonesia ,BPOM juga harus memperhatikan kehalalan suatu produk yang beredar. Namun demikian mampukan sebenarnya negeri ini memberikan jaminan keselamatan, sterilnya suatu produk agar tidak membahayakan rakyatnya?.

Sistem kapitalis yang sejatinya milik para pemodal , tentu bisnis perekonomian yang ada didalamnya hanya memperhatikan aspek manfaat saja. Pasar menjadi pemicu juga , hingga akhirnya lolos nya suatu produk yang sebenarnya tidak layak edar karena didalamnya ada keuntungan besar, bisa jadi menjadi produk yang layak edar. Jika demikian siapa yang jadi korbannya? 

Pasti rakyat yang jadi mangsa para pemilik kepentingan. Negara dan penguasa tidak benar hadir sebagai pelayan rakyatnya. Mereka hanyalah layaknya seperti tangan-tangan penyambung dari para imperialis.Berbeda dengan mekanisme pasar dalam Islam. Penguasa benar-benar hadir didalamnya untuk mengatur, menjamin dan mendistribusikan dengan baik segala produk yang sudah lulus uji dari lembaga hisbah.

Sistem Ekonomi Islam adalah sumber utama dari sebuah kegiatan bermuamalah. Pembahasan mengenai ekonomi Islam juga terdapat pada ilmu yang melibatkan makna konsep hakikat dari ekonomi. Ilmu ekonomi Islam adalah salah satu bentuk mukjizat terbesar bagi para pakar ekonomi yang membawa peran sebagai bentuk solusi bagi manusia yang ingin mendapat keberkahan di dunia maupun di akhirat.

Dalam kegiatan ekonomi terdapat berbagai macam fokus, salah satunya pasar yang membutuhkan perhatian khusus terkait aturan untuk mengawasi berbagai kegiatan ekonomi di dalamnya. Pasar dari sudut pandang sistem ekonomi Islam, dimana pasar, Negara dan individu pelaku pasar berada dalam keseimbangan (iqtishâd/equilibrium). Artinya di dalam sistem ekonomi Islam Negara/pemerintah selalu berada di pasar, dan oleh karenanya jika keadaan pasar menghendaki tindakan “extra” oleh Negara, misalnya, memulihkan stabilitas pasar dan/atau penetapan harga atau ada unsur dharar dalam peredaran suatu produk/makanan bila diperlukan tidak dapat dianggap sebagai intervensi.

Meskipun begitu, para pakar ekonomi Islam berpendapat bahwa pasar mendapat jaminan dalam kebebasan berdagang oleh Negara, pasar bebas yang menetapkan aturan produksi serta nilai suatu barang, tidak boleh ada gangguan yang dapat merusak keseimbangan pasar, termasuk oleh Negara sendiri. Semuanya tercakup dalam lingkup amar ma‘ruf nahi munkar. Tujuan akhirnya ialah terciptanya masyarakat yang adil dan egaliter di depan hukum sesuai dengan cita-cita dasar dari ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw.

Dalam sejarah Islam telah ada lembaga ekonomi yang mengawasi pasar yang disebut hisbah, yang dikembangkan terutama di luar ekonomi untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan moral dan untuk mengawasi proyek-proyek sosial dan sipil. Peran negara dalam kehidupan ekonomi masyarakat tidak dibahas dengan mengabaikan peran lembaga, yang bagaimanapun juga merupakan motor penggerak untuk mengendalikan program pemerintah, yang melaluinya sejumlah besar kegiatan ekonomi dapat dimulai dan dikendalikan.

Harusnya seperti peredaran obat-obatan yang mengandung unsur dharar bisa dicegah. Jika andai saja sistem perekonomian dan perdagangan sekarang mengadopsi Islam sebagai way of life nya. Sepertinya permasalahan ini akan terus berlanjut entah berapa korbannya dan beberapa tahun ke depan kita tidak tahu efek yang ditimbulkan. Jika tidak segera mengidentifikasi akar permasalahan ini, bukan tidak mungkin peredaran obat-obatan serta makanan lainnya yang mengandung unsur bahaya akan beredar bebas di negeri ini.

Wallahu A'lam Bishowab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak