Oleh : Neng Nur
UMKM akan selalu dikejar-kejar.
Kalo tidak dikejar kang pajak, ya di kejar debt collector perbankan. Mungkin penyebabnya karena ketidaktahuan kita, atau memang negara belum sepenuhnya hadir dalam memberikan bantuan, serta perlindungan kepada mereka.
Setelah kemarin Boyolali sempat viral, pemilik UD. PRAMONO yang merupakan pengepul susu memilih menutup usahanya karena harus membayar pajak sebesar 600jutaan. Sekarang Boyolali viral menjadi "lautan susu".
Ratusan pemerah susu di Boyolali tumpahkan ribuan liter susu di jalan-jalan sebagai bentuk kekecewaan pada penguasa.
Lucunya program makan gratis malah mau impor susu. Ini bukti ketidak keberpihakan mereka pada rakyatnya. Katanya pemimpinnya merakyat cuma anehnya kebijakannya selalu menyengsarakan rakyat.
Ketika petani panen, bukannya dibeli malah impor, maka stok susu berlimpah tidak tersalurkan.
Ketika ada pengepul UMKM yang menampung susu peternak, ironisnya bukannya dibantu, malah dikejar-kejar pajak ratusan juta. Karena pengepul tak mampu membayar pajak, akhirnya usaha penampungannya ia hentikan.
Otomatis pemerah sapi yang biasa hasil perahan susunya ditampung jadi kelimpungan.
Sekarang bingung kepada siapa minta perlindungan. Antara buntu dan kecewa dengan kebijakan pemerintah, maka ribuan liter susu mereka tumpahkan di jalan.
Harusnya menteri pertanian dan perdagangan malu dan mundur. Ketika harga-harga mahal karena produksi langka, rakyat disuruh nanam sendiri.
Namun ketika produksi berlimpah, malah impor, mau untung sendiri.
Kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah diduga menjadi sebab peternak sapi kesulitan menyalurkan susu sapi ke industri pengolahan susu sapi. Selain itu juga ada penyebab lain menurunnya penerimaan susu oleh industri pengolah susu. Kondisi ini jelas merugikan para peternak sapi.
Negara seharusnya melindungi nasib peternak melalui kebijakan yang berpihak pada peternak. Baik dalam hal menjaga mutu maupun dalam menampung hasil susu dan lainnya.
Kebijakan impor diduga ada keterlibatan para pemburu rente untuk mendapatkan keuntungan dari impor susu.
Inilah salah satu kebijakan buruk dalam sistem ekonomi kapitalisme, karena berpihak pada para pengusaha, berbeda dengan negara khilafah yang akan berdiri di tengah umat, menyolusi dengan syariat demi mewujudkan kemaslahatan umat. Negara secara mandiri akan memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. Hal ini mencegah merebaknya orang-orang yang mencari untung di tengah penderitaan rakyat.
www.tempo.co
Wallahu alam
Tags
Opini