Refleksi Hari Guru, Kesejahteraan Guru Tanggung Jawab Siapa?




Oleh Pina Purnama S., Km

 

Hari Guru Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Oktober. Peringatan ini hadir sebagai bentuk apresiasi masyarakat terhadap seluruh guru yang ada di dunia.Setiap tahunnya, terdapat tema khusus yang dirilis untuk memperingati Hari Guru Sedunia. Tema setiap peringatan tersebut ditetapkan berdasarkan isu-isu seputar dunia pendidikan yang dinilai perlu menjadi perhatian. Adapun tema Hari Guru Sedunia yang diangkat tahun 2024 adalah 'Menghargai suara guru: menuju kontrak sosial baru untuk Pendidikan'.

Tema Hari Guru Sedunia tahun ini menyoroti perlunya mengatasi tantangan sistemik yang dihadapi guru. Selain itu, juga untuk membangun dialog yang lebih inklusif tentang peran vital para guru dalam dunia pendidikan. Perayaan tahun ini juga menekankan perlunya menghargai pengetahuan, suara, dan partisipasi guru dalam proses pengambilan keputusan di bidang pendidikan. (detik.com/4/10/24)

Perayaan hari guru sedunia di peringati setiap oktober dengan tema hargai suara guru menuju kontrak sosial baru untuk pendidikan tujuan nya untuk memuliakan guru, meningkatkan kualitas guru dalam rangka memperbaiki sistem pendidikan 
Jika di tinjau pada faktanya sudahkah guru mendapatkan fasilitas dari segi finansial, segi kemampuan untuk menghasilkan anak didik yang berkualitas dengan kurikulum pendidikan hari ini? 

 Polemik kesejahteraan 
Guru?

Setiap bulan oktober akan diperingati hari guru sedunia, pertanyaan nya sudahkah guru sejahtera di bawah asuhan sistem pendidikan hari ini namun pada faktanya gajih guru masih minim, beban kerja masih tinggi, status pegawai honorer yang tidak jelas, pembayaran upah mengalami keterlambatan, dan lingkungan kerja yang tidak mendukung, ini menjadi faktor pendukung bagi keberlangsungan berjalan nya pendidikan untuk meningkatkan kualitas kemampuan para guru. 

Mengapa demikian hal ini disebabkan sistem pendidikan liberalisme tidak memprioritaskan pendidikan dari segi fasilitas sehingga nasib profesi guru masih terabaikan, prinsip ekonomi liberalisme menjadikan pendidikan sebagai ladang bisnis saja bukan lagi untuk memberikan pelayanan pendidikan geratis serta mendapat rhido Allah, dikarenakan sumber daya alam belum maksimal di kelola mandiri jadi sulit untuk mendapatkan dana untuk di salurkan di dunia pendidikan. 

Kelamnya dunia pendidikan di era modern ini justru masih banyak polemik berupa kasus buliying, kasus kekerasan fisik hingga psikis diantaranya januari sampai 28 september tercatat 36 kasus, ada 48 pelaku dan 144 korban anak tak hanya itu kekerasan sekesual pun tercatat ada 101 korban di satuan pendidikan pada januari sampai agustus 2024 sementara si 2023 meningkat dua kali lipat 202 anak menjadi korban. (Federasi Serikat Guru Indonesia) 

Para pengamat berspekulasi berbeda mengenai hal ini terutama perilaku bebas tak terkontrol oleh keimanan, hanya dengan hawa nafsu dalam bertindak mengakibatkan kriminalitas tumbuh subur di sistem pendidikan kapitalisme sekuler tak lagi menjadikan syariah islam sebagai tolak ukur perbuatan, akan tetapi fakta dan keumuman yang menjadi tolak ukur perbuatan termasuk kebebasan berprilaku, kebebasan berpendapat yang mendominasi sehingga kasus kekerasan lahir dari peradaban yang serba bebas yang tak teratur. 

 Sistem Pendidikan Islam

Dalam sistem islam seorang pemimpin khalifah memperhatikan kepentingan umat dari segi pendidikan terbaik dana nya berasal dari baitul mal pengelolaan sumber daya alam yang mandiri, sehingga akses pelayanan pendidikan geratis, salah satu sistem pendidikan islam diantaranya : pertama; Negara membuat regulasi kurikulum berbasis aqidah islam dalam rangka menghasilkan calon guru yang berkualitas tinggi, bersyaksiah islami, memberikan kemampuan mendidik anak anak nya dengan kemampuan terbaik yang di miliki guru senantiasa membentuk pola pikir dan pola sikap islami pada anak didiknya. 

Kedua; Islam memuliakan profesi guru berkat jasa nya bisa mendidik muridnya menjadi generasi emas untuk melanjutkan peradaban islam yang tangguh, hanya profesi guru yang takut pada Allah senantiasa wara dalam bertindak harus sesuai syariah islam.

Ketiga; Negara islam memprioritaskan  para guru untuk menghargai jasa nya dengan gajih tinggi sungguh di hargai dalam islam pasalnya tidak mudah mendidik murid perlu fasilitas untuk mensejahterakan profesi guru. 

Hanya dengan sistem islam dalam bingkai khilafah alaminhajinubuwah dalam sistem pendidikan islam akan melahirkan para guru yang bersayaksiah islami menghasilkan anak didik yang soleh dan sholehah. Wallahualambishawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak