Pemuda dan Tawuran, Sebuah Tren yang Menakutkan

Penulis: Ilmu Mumtahanah


Indonesia tengah menghadapi permasalahan serius terkait kriminalitas di kalangan pemuda. Perilaku menyimpang yang cenderung meningkat dan cenderung brutal, terutama dalam bentuk tawuran, mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Lantas, mengapa demikian?

Kriminalitas Pemuda

Kriminalitas pemuda merujuk pada perilaku menyimpang yang dilakukan oleh individu di bawah umur yang melanggar hukum. Perilaku ini dapat berupa tindakan kekerasan, pencurian, vandalisme, pelanggaran lalu lintas, hingga penggunaan narkoba. 

Jenis-jenis kriminalitas di kalangan pemuda beragam dan dapat dikategorikan berdasarkan sifat dan motif pelakunya.

Pertama, kriminalitas ekonomi yang dilakukan karena motif ekonomi, seperti pencurian, penipuan, dan penggelapan.

Kedua, kriminalitas kekerasan yang melibatkan kekerasan fisik, seperti tawuran, pemukulan, dan penganiayaan.

Ketiga, kriminalitas seksual yang melibatkan tindakan seksual yang melanggar hukum, seperti pelecehan seksual, perkosaan, dan pornografi anak.

Keempat, kriminalitas narkoba yang melibatkan penggunaan, penjualan, dan perdagangan narkoba.

Kelima, kriminalitas siber yang melibatkan kejahatan yang dilakukan di dunia maya, seperti penipuan online, peretasan, dan penyebaran konten ilegal.

Dengan demikian, penting untuk memahami bahwa setiap jenis kriminalitas memiliki karakteristik dan penyebab yang berbeda, sehingga memerlukan pendekatan penanganan yang spesifik.

Di antara berbagai jenis kriminalitas pemuda, tawuran merupakan bentuk yang paling mengkhawatirkan. Tawuran merupakan bentuk kekerasan antar kelompok pemuda yang sering terjadi di jalanan. Perkelahian ini biasanya dipicu oleh faktor sepele, seperti perebutan wilayah, perselisihan pribadi, atau perbedaan pendapat.

Tawuran sering menghasilkan korban luka-luka bahkan kematian. Selain itu, tawuran juga dapat menimbulkan kerugian materiil, seperti kerusakan fasilitas umum dan kendaraan. Tawuran merupakan cerminan dari kekerasan yang menjangkiti masyarakat dan menunjukkan kurangnya kontrol diri dan keterampilan mengelola konflik di kalangan pemuda. Oleh karena itu, menangani tawuran menjadi prioritas utama dalam upaya mengurangi kriminalitas di kalangan pemuda.

Faktor Penyebab 

Meningkatnya tawuran di kalangan pemuda disebabkan oleh berbagai faktor kompleks. Faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor individu, faktor sosial, dan faktor budaya.

Pertama, faktor Individu, ketidakmampuan mengendalikan emosi, rasa frustasi, dan keinginan untuk menunjukkan kekuatan dapat menimbulkan perilaku agresif yang berujung pada tawuran.

Kedua, faktor sosial, masifnya pergaulan bebas, pengaruh kelompok geng, dan kurangnya kesempatan ekonomi dapat menimbulkan rasa kecewa dan marah yang berujung pada tawuran.

ketiga, faktor budaya: budaya kekerasan yang ditampilkan dalam media massa dan film dapat menginspirasi pemuda untuk melakukan kekerasan fisik. Kurangnya pendidikan karakter dan etika juga dapat menjadi penyebab meningkatnya tawuran.

Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kecenderungan tawuran di kalangan pemuda. Oleh karena itu, upaya penanganan harus menitikberatkan pada solusi komprehensif yang mengatasi faktor-faktor tersebut secara bersama-sama.

Terpenting, intensitas tawuran di kalangan remaja yang makin meningkat, baik kuantitatif maupun kualitatif ini merupakan produk kegagalan sistem pendidikan di tanah air yang mengadopsi sistem sekuler.

Jadi, tidak hanya dengan menyalurkan energi anak muda, atau hanya sektor sekolah saja, tetapi semua sisi yang berkaitan dengan dunia anak, dunia remaja, dunia pelajar harus diselesaikan.

Bahkan, dunia ekonomi juga harus diselesaikan karena tidak sedikit pelaku tawuran ini frustrasi dalam kemiskinan, mau sekolah tidak ada biaya, akhirnya kekesalannya disalurkan dengan tawuran.

Pelaku tawuran biasanya berasal dari kalangan pemuda yang berada di usia remaja hingga awal dewasa. Mereka seringkali berasal dari lingkungan yang kurang mendukung dan berada di bawah tekanan sosial dan ekonomi. Karakter pelaku tawuran umumnya diwarnai oleh sifat impulsif, agresif, dan kurang mampu mengendalikan emosi.

Solusi Komprehensif

Islam menyolusi tawuran pemuda secara sistemis. Solusi tersebut tidak hanya berupa sistem pendidikan Islam, tetapi juga dukungan sistem yang lain, seperti sistem ekonomi, pergaulan, media massa, sanksi, dan lainnya. Dengan demikian, akan lahir generasi hebat yang mengarahkan potensinya untuk berkarya dalam kebaikan. Para pemuda dalam sistem Islam akan mengkaji Islam, mendakwahkannya, serta terlibat aktif dalam perjuangan Islam.

Negara Islam akan membangun sistem ekonomi yang menguatkan fungsi keluarga dengan menerapkan aturan yang menjamin kesejahteraan. Khilafah akan mengelola sumber daya alam untuk kepentingan rakyat.

Khilafah melindungi perempuan dengan mewujudkan kesejahteraan berupa tersedianya lapangan kerja yang luas dengan gaji yang layak bagi laki-laki sebagai sumber dan jalur nafkah, sehingga perempuan tidak perlu bekerja. Negara juga menyediakan layanan pendidikan, kesehatan, dan keamanan secara gratis sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.

Negara tidak menerapkan pungutan yang memberatkan seperti pajak sehingga gaji kepala keluarga akan utuh dan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan rumah tangga. Nafkah perempuan dijamin terpenuhi oleh suami atau wali. Jika keduanya tidak ada, kerabat dan negara akan memenuhi kebutuhannya. Semua kebijakan Khilafah ini menjamin perempuan bisa fokus mendidik anaknya tanpa dipusingkan masalah ekonomi.

Khilafah juga menerapkan sistem sanksi yang tegas terhadap pelaku kriminalitas sehingga menimbulkan efek jera. Jika pelaku kriminalitas sudah balig, ia akan dihukum sebagaimana orang dewasa. Misalnya jika ia membunuh orang lain, akan berlaku hukum kisas. 

Dengan rangkaian kebijakan dalam sistem Islam akan terwujud para pemuda hebat yang taat dan bermanfaat untuk umat. Mereka akan menjadi pemimpin peradaban Islam sehingga memancarkan kebaikan untuk seluruh alam. Wallahualam. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak