Oleh : Iska, Pegiat Literasi, Ciparay Kab. Bandung.
Lima tahun ke depan, ratusan anggota dewan di Senayan diharapkan mampu untuk berpihak dan mewakili kepentingan rakyat luas. Sebanyak 580 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI resmi dilantik untuk masa bakti periode 2024-2029 dalam sidang paripurna pada 1 Oktober 2024. Sejumlah anggota DPR terpilih diketahui memiliki hubungan keluarga atau kekerabatan dengan pejabat publik, elite politik, hingga sesama anggota DPR terpilih lainnya, sedikitnya 79 dari total 580 dari anggota DPR. Hubungan vertikal tercatat yang paling banyak, yakni caleg terpilih merupakan anak pejabat, dan hubungan suami istri juga banyak ditemukan.
Maraknya indikasi dinasti politik atau kekerabatan politik di Senayan bukan berarti bebas beresiko. Hal pertama yang bakal dipertaruhkan adalah akuntabilitas Kinerja Parleman. Analis politik dari Indonesia Political Opinion ( IPO), Dedi Kurnia Syah, memandang langkah menjadi anggota dewan dengan cara tersebut sebagai praktik buruk. Sayangnya, kata dia, tidak ada instrumen hukum yang mampu meluruskan tindakan sewenang-wenang parpol.
Wakil rakyat artinya kita untuk mengabdi kepada rakyat untuk melayani masyarakat Untuk itu, sudah seharusnya wakil rakyat yang akan dilantik meneruskan perjuangan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat.
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang berupa lembaga perwakilan rakyat.
DPR terdiri atas anggota partai politik yang dipilih melalui pemilihan umum. Sebagai wakil rakyat, anggota lembaga legislatif selalu berupaya untuk menyuarakan kepentingan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kepentingan publik.
Seorang pemimpin harus bersikap adil, amanah, dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Ciri pemimpin dalam Islam salah satunya adalah orang yang tentunya harus dekat kepada Allah dan Rasulnya. Hal ini tertuang dalam surat An Nisa ayat 59.artinya
"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan Hari Akhir".
Tetapi sayangnya di sistem kapitalis ini wakil rakyat tidak bisa mendengarkan keluh kesah dalam kehidupan rakyat nya, mungkin janji-janji mereka hanyalah terucap dimulut saja tetapi apabila sudah mendapatkan kursi jabatan nya, lupalah mereka.
Jadi sudah jelas, bahwa Islamlah satu-satu nya agama yang bisa mengatasi permasalahan hidup, mengatur kehidupan manusia yang bersumber dari Al-qur'an dan AS-sunah bukan dengan pemikiran manusia yang hanya terbatas dan apabila ada kepentingan pasti diubah-ubah.
Dan kita sangat membutuhkan sistem Islam yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang bisa mensejahterakan kehidupan semua umat dibumi ini, tidak hanya islam saja tetapi non-islam pun bisa diatur dalam aturan yang telah Allah SWT., syariatkan. Dan diberikan wakil rakyat yang amanah, bertanggungjawab, takut kepada Allsh SWT., itu hal sangat penting, karena takutnya maka ia akan selalu taat aturanNya.
Wallahu a'lam bish shawwab.
Tags
Opini