Oleh Lulu Nugroho
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, Palestina, lumpuh total, dan tidak dapat melayani pasien. Zionis Israel telah melakukan penyerbuan dan pengepungan terhadap rumah sakit, sehingga logistik makanan dan obat-obatan sulit untuk didapat. Sempat dikabarkan bahwa Zionis menyerang rumah sakit ini, namun ternyata bagian luar di sekitar rumah sakitlah yang dirusak mereka. (Rri.co.id, 25-10-2024)
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Turk, mengatakan bahwa, momen tergelap dari konflik Gaza sedang berlangsung di utara Jalur Gaza."
Serangan Zionis Yahudi terus menimpa rakyat Palestina. Bahkan kini merambah ke negeri-negeri muslim lainnya seperti Iran, Lebanon. PBB hanya bisa mengecam. Badan dunia yang ditengarai mampu memberikan perdamaian bagi seluruh bangsa di dunia, nyatanya tak sanggup melakukan tindakan apapun, mereka hanya diam seribu bahasa.
Demikian pula halnya dengan pemimpin negeri-negeri muslim, bergeming. Tak satupun mengirimkan tentaranya demi membebaskan sesama muslim, saudara seakidah. Sungguh ini adalah pengkhianatan yang besar. Mereka sama dengan PBB, hanya mengecam dan mengeluarkan berbagai pernyataan yang tak berguna.
Sekat maya nasionalisme telah berhasil membangun tembok tinggi, menghalangi para pemimpin negeri muslim untuk membebaskan Palestina. Bahkan ruh jihad, telah sirna dalam diri mereka. Perjanjian antar negara dan kecintaan terhadap kekuasaan dan jabatan membuat mereka mati rasa. Sungguh kebebasan kaum muslim, tak mungkin lagi diharapkan pada mereka.
Maka sudah saatnya, umat membangun kesadarannya, agar dapat terus bersuara dan menuntut para pemimpin negeri- negeri muslim agar segera mengirimkan pasukannya dengan sepenuh kekuatan untuk berjihad di tanah Palestina. Telah berlalu satu tahun, dan banyak nyawa tak terselamatkan. Terlebih lagi perempuan, anak-anak dan para manula.
Perjuangan membela Palestina adalah amal yang sangat besar pahalanya. Ada banyak pujian dan keistimewaan bagi mereka yang berlaga karena Allah SWT.
Di samping itu, umat pun membutuhkan keberadaan institusi yang menyatukan menjadi pelindung bagi umat Islam. Dan itu bukan PBB atau para pemimpin negeri muslim. Hanya Khilafah satu-satunya yang mampu menjadi perisai dan pengatur kehidupan umat.
Maka kewajiban menegakkan Khilafah, menjadi sebuah keharusan yang mendesak harus terus diupayakan. Termasuk adanya kelompok dakwah yang terus menyadarkan umat akan posisinya sebagai umat terbaik. Karenanya keberadaan Khilafah yang akan mengembalikan seluruh potensi umat, menjadikannya sebagai pemimpin peradaban mulia.
Kita tinggal menapaki jalan Rasulullah saw. yang telah memberikan teladan tentang cara menegakkan negara yang akan menerapkan Islam secara kaffah. Dari sana akan muncul rahmat bagi semesta alam. Inilah metode hakiki menyelamatkan kehidupan seluruh kaum muslim, yang saat ini dalam kondisi terpuruk, yakni mengembalikan Khilafah sebagaimana mestinya kedudukannya di tengah kaum muslim.
Tags
Opini