Harapan di Tengah Kepemimpinan Baru?



Oleh : Nabila Sinatrya

Pasca pelantikan presiden dan wakil presiden yang terpilih, seolah menjadi harapan baru masyarakat untuk bisa membawa rakyat pada kehidupan yang lebih baik. Namun, jika kita berkaca dari pengalaman yang sudah-sudah, nyatanya pergantian pemimpin tidak membuat kehidupan masyarakat sejahtera bahkan rakyat harus menelan pil pahit dua periode sebelumnya.

Melansir dari Liputan6.com/20/10/2024 dirangkum beberapa janji dan kebijakan utama Presiden dan Wakil presiden 2024-2029 diantaranya, pertama, kebijakan pajak di mana berencana membentuk Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memusatkan pendapatan negara dari sektor pajak, non-pajak, dan bea cukai melalui satu pintu.

Kedua, Pak Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% selama masa pemerintahannya. Ketiga adalah sektor properti.

Keberhasilan kepemimpinan tidak hanya disandarkan pada siapa yang memimpin, faktor lain yang turut andil adalah sistem yang diadopsi selama masa kepemimpinan. Nyatanya hingga saat ini sistem yang diadopsi oleh negeri kita adalah demokrasi. Sistem yang terbukti cacat sejak lahir, menuai banyak persoalan dan ketidakadilan. Hal ini disebabkan demokrasi adalah buah dari paradigma sekularisme kapitalisme yang menjadikan kebenaran ada ditangan manusia. Jelas saja jika hukum yang berlaku tidak berpihak kepada rakyat, melainkan orang yang memiliki kepentingan.

Oleh karenanya, satu-satunya sistem yang akan membawa kebaikan kepada seluruh alam adalah sistem Islam yang berasal dari Allah swt dan jika diadopsi secara menyeluruh maka akan mendatangkan kebaikan dan keberkahan.

Islam yang diterapkan dalam khilafah dipimpin oleh kepala negara yaitu khalifah. Pengangkatan khalifah harus memenuhi syarat in’iqad yaitu Islam, laki-laki, baligh, adil, mampu, merdeka, dan berakal. Selain itu juga ada syarat keutamaan yaitu keturunan Quraisy dan menjadi seorang mujtahid.
Islam menetapkan tugas pemimpin negara (khalifah) adalah melaksanakan sistem Islam secara kaffah dan berperan sebaga Raa’in sebagaimana hadits Rasulullah saw,

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam mekanisme sistem Islam inilah harapan kehidupan yang lebih baik dan juga keberkahan akan dapat diwujudkan. Wallahu'Alam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak