Bunuh Diri Marak; Bagaimana Cara Islam Menyelesaikannya?




Oleh : Aksara Adhikari (Pelajar Kota Bogor) 




Datang dan pergi. Itulah fitrah manusia. Ada yang lahir dan ada yang meninggal. Bukan sesuatu yang aneh. Namun bagaimana jika kematian itu menjadi hal yang disengaja? Ya, bunuh diri saat ini seakan jadi trend tersendiri. Tidak hanya di Jepang, rakyat Indonesia saat inipun sedang diteror dengan kasus bunuh diri yang semakin ngeri. 

Berbagai kasus yang terjadi akhir-akhir ini tentunya menjadi PR tersendiri bagi kita, terutama umat Islam. Bagaimana membangun dan mengokohkan dasar akidah dalam diri tiap individu umat. Namun apakah itu problem utamanya? Tentu saja bukan. Dari sekian banyaknya kasus bunuh diri, ternyata faktor terbanyak yang terungkap justru masalah ekonomi. 

Bukan hanya urusan banyaknya pengangguran yang harus disoroti, melainkan juga kondisi negara yang tidak memungkinkan pembukaan lowongan kerja. Bayangkan saja bagaimana negara bisa menyelesaikan persoalan pengangguran jika pemutusan tenaga kerja terjadi dimana-mana.

Kasus bunuh diri kini tetap saja tinggi. Lantas apa seharusnya yang bisa menjadi solusi? Bukan hanya urusan akidah yang harus diperbaiki, namun juga ekonomi, sistem pemerintahan, pendidikan dan pergaulan pun wajib direvisi. Dengan apa? Dengan mengganti sistem hidup saat ini dengan sistem utama yang mulia. Yakni sistem Islam. 

Dengan sistem Islam, akidah umat akan terjaga secara otomatis. Sistem ekonomi, pendidikan, pemerintahan, dan pergaulan pun akan turut mengikuti. Aturan-aturan Islam yang detail akan menjaga keharmonisan masyarakat, menciptakan kondisi ideal mereka dalam kesejahteraan ekonomi dan pemikiran. Dengan diterapkan nya hal yang demikian, niscaya bukan hanya tingkat bunuh diri yang dikebiri melainkan tingkat kesejahteraan akan jauh melambung tinggi. 

Semoga masa itu akan segera datang kembali. Membawa perubahan dan kesejahteraan bagi umat yang telah lama tersendat.

Wallahu A'lam bis Shawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak