Sistem Kapitalis Hasilkan Generasi Miris





Oleh Nur Hasanah, S.Kom
Aktivis Dakwah


Tawuran Terus Berulang

Dilansir dari Tribunnews.com pada tanggal 22 September 2024, kasus tawuran antar geng motor remaja terjadi kembali. Insiden yang melibatkan anak-anak muda ini bukan sekadar perkelahian biasa, tetapi mencerminkan krisis moral dan sosial yang semakin mengerikan. Tawuran yang melibatkan remaja bukanlah fenomena baru, tetapi terus terjadi dan bahkan semakin mengarikan. Tak sedikit dari mereka yang membawa senjata tajam, mengakibatkan korban luka parah, bahkan kematian.

Sangat disayangkan, di usia yang seharusnya menjadi masa untuk belajar dan membangun masa depan, para remaja ini malah terjebak dalam lingkaran kekerasan dan tindakan kriminal. Situasi ini memprihatinkan, karena menggambarkan kegagalan sistem kapitalis dalam menjaga moral dan perilaku anak-anak muda kita. Negara, masyarakat, dan keluarga seharusnya lebih serius menangani masalah ini sebelum kerusakan semakin meluas.

Sistem Kapitalis Gagal Mencetak Generasi

Salah satu faktor utama yang menyebabkan fenomena tawuran remaja ini terus terjadi adalah lemahnya peran keluarga dan sistem pendidikan yang gagal membentuk karakter mulia pada generasi muda. Banyak orang tua yang sibuk bekerja hingga abai terhadap perkembangan mental dan moral anak-anaknya. 

Selain itu, pengaruh buruk dari lingkungan sekitar, pergaulan bebas, dan media sosial yang penuh konten negatif turut memperparah kondisi ini. Padahal lingkungan seharusnya menjadi kontrol untuk memastikan masyarakat hidup dalam keteraturan.
Peran negara pun sangat besar pengaruhnya karena pada dasarnya negara memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan keamanan dan kesejahteraan kepada rakyatnya.

Namun, hal yang lebih mendasar adalah sistem sekuler kapitalis yang menjadi dasar tata kehidupan saat ini. Sistem ini memisahkan agama dari kehidupan, sehingga nilai-nilai spiritual dan moral tidak lagi menjadi landasan utama dalam pendidikan dan pembinaan generasi muda.
 
Pendidikan dalam sistem sekuler lebih fokus pada aspek akademik dan ekonomi semata, tanpa menanamkan nilai-nilai akhlak yang kuat. Akibatnya, banyak remaja yang kehilangan arah dan terjerumus dalam perilaku menyimpang seperti tawuran dan geng motor.

Di bawah sistem kapitalis, kesejahteraan hanya diukur dari materi, sehingga banyak orang tua yang terpaksa bekerja keras hingga mengabaikan pendidikan moral anak-anaknya. Sistem pendidikan juga lebih mengutamakan pencapaian akademik tanpa memberikan perhatian serius pada pembentukan karakter dan akhlak generasi muda. Ironisnya, pendidikan agama hanya dipandang sebagai pelengkap, bukan sebagai pondasi utama untuk membentuk perilaku yang baik.

Ketidakseriusan ini mengakibatkan krisis moral yang berkepanjangan. Remaja yang seharusnya menjadi harapan bangsa, justru terjebak dalam perilaku merusak. Mereka tidak memiliki pemahaman yang utuh tentang tujuan hidup dan nilai-nilai kebajikan. Sistem sekuler kapitalis yang hanya mengejar keuntungan materi telah melahirkan generasi yang miskin moral dan jauh dari ajaran agama. Tawuran geng motor hanyalah salah satu dari banyak contoh bagaimana sistem ini gagal menjaga keutuhan moral bangsa.

Sistem Islam Solusi Mencetak Generasi Berkualitas

Sistem Islam telah terbukti mampu menyelamatkan generasi muda dari berbagai bentuk kerusakan moral dan sosial. Dalam Islam, pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada aqidah yang akan membentuk akhlak yang mulia. 

Islam menanamkan nilai-nilai ketakwaan, tanggung jawab, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat sehingga akan menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman.

Islam menunjukkan betapa pentingnya peran pendidikan dan lingkungan dalam membentuk kepribadian seorang anak. Sehigga peran keluarga sangat penting karena memiliki tanggung jawab besar dalam membina anak-anaknya agar tumbuh menjadi pribadi yang saleh.

Sistem Islam menempatkan negara sebagai penanggung jawab utama dalam membina generasi muda. Khalifah sebagai pemimpin umat wajib memastikan bahwa pendidikan Islam diterapkan secara menyeluruh, tidak hanya di sekolah-sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. 

Negara dalam sistem Islam akan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak, baik pendidikan dunia maupun akhirat, sehingga mereka tumbuh dengan pemahaman yang benar tentang tujuan hidup dan tanggung jawab sebagai seorang Muslim.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)

Ayat ini menegaskan kewajiban setiap Muslim, termasuk negara, untuk menjaga moralitas generasi muda agar terhindar dari kerusakan dan kehancuran.

Sebagai masyarakat, sudah  saatnya kita sadar bahwa solusi sesungguhnya dari kerusakan yang terus terjadi pada generasi muda, ada pada penerapan sistem Islam secara menyeluruh. Sistem Islam memberikan perhatian penuh terhadap pendidikan moral dan akhlak generasi muda, dengan memastikan bahwa setiap individu mendapatkan pembinaan yang baik, baik dari keluarga, masyarakat, maupun negara.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berjuang bersama agar sistem Islam kembali digunakan sebagai sistem negara. Hanya dengan penerapan syariat Islam secara kaffah, negara dapat memberikan perlindungan yang nyata bagi generasi muda kita. Dengan begitu, keamanan negara terjaga, dan generasi penerus bangsa akan tumbuh menjadi pribadi yang saleh, berakhlak mulia, dan memiliki visi yang jelas dalam hidup.

Wallahualam bissawwab. []

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak