Rusaknya Bangunan Keluarga Akibat Penerapan Sistem Sekularisme Kapitalisme

Oleh: Hj. Sopiah


Sakinah mawaddah warohmah merupakan tujuan dari pembentukan keluarga muslim. Namun sungguh miris keutuhan keluarga saat ini sedang diserang oleh barat dengan paham-paham sekularisme kapitalisme. Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya terjadi kasus pertikaian antar anggota keluarga bahkan tidak sedikit yang berujung pada kematian. Hal ini menyebabkan hancurnya ikatan anggota keluarga dan retaknya bangunan keluarga dan hilangnya keharmonisan. Dengan demikian ketenangan dalam kehidupan berkeluarga menjadi sesuatu yang sulit untuk didapatkan. Inilah akibat dari penerapan sistem sekularisme kapitalisme oleh negara. 

Dengan sistem sekularisme, maka masyarakat akan jauh dari agama dan akan membentuk manusia yang tidak beriman dan tidak bertakwa sehingga akan mudah tersulut amarahnya dan merasa bebas melakukan apapun tanpa berfikir konsekwensinya. Dengan hilangnya agama dari pedoman hidup juga dapat menjadikan hubungan antar manusia penuh dengan kerusakan.

Sistem kapitalisme memaknai kehidupan hanya tempat mencari materi. Azas manfaat menjadi tujuan dari setiap perbuatan. Sehingga masyarakat tidak berfikir tentang halal haram atas segala sesuatu, yang dipikirkan hanyalah keuntungan semata.  
Sistem sekularisme kapitalisme menjadikan masyarakat hedonisme, konsumerisme dan kesetaraan gender. Hal ini melengkapi hancurnya keluarga muslim. 

Menancapnya ide sekulerisme kapitalisme di tengah masyarakat adalah pangkal kerusakan bangunan keluarga dan negaralah yang wajib bertanggung jawab dalam permasalahan ini. Dan faktanya saat ini negara abai dalam melindungi akidah rakyat dan lalai dalam mengurusi seluruh kebutuhan rakyat. Semua kebijakan negara di semua aspek mendukung suburnya ide tersebut. 

Untuk itu negara harus mengambil solusi untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak semakin banyak bangunan keluarga muslim yang rusak. Dan solusi hakiki tersebut hanyalah dengan menerapkan sistem Islam.
Karena dengan sistem Islam, akan menjadikan rakyat makin dekat dengan agamanya. Dengan menjadikan agama sebagai pedoman hidup maka akan menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa. Negara akan menjamin kebutuhan pokok, keamanan, pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan untuk para kepala keluarga. Dengan demikian maka setiap anggota keluarga akan berperan sebagaimana fungsinya masing-masing. Dan kasih sayang antar anggota keluarga akan tercipta dan hubungan dengan anggota masyarakat lainpun akan harmonis, juga akan terpelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Semua itu hanya akan terwujud dalam kehidupan di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah.

Wallahu’alam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak