By: Hasna Hanan
Bangunan institusi terkecil sebuah negara yaitu keluarga kini mengalami keadaan yang mengkhawatirkan, kriminalitas banyak terjadi yang pelakunya adalah mereka yang ada didalam status hubungan keluarga, baik anak terhadap orang tua, maupun orang tua terhadap anaknya sebagaimana disinyalir dilaman beranda
detikjatim Sumenep - Seorang ibu di Sumenep, E (41), tega menyerahkan anaknya kepada selingkuhannya yang seorang oknum kepala sekolah (kepsek) J (41) untuk dicabuli. E berdalih hal tersebut sebagai ritual penyucian diri.
"Korban diantarkan ke rumah terlapor di Perum BSA Sumenep oleh ibunya, untuk melaksanakan ritual menyucikan diri atau berhubungan badan dengan J," ungkap Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti
Miris dan sedih hari ini seorang ibu dengan teganya, menyerahkan anak kandungnya untuk memenuhi nafsu bejat kepsek yang juga selingkuhan sang ibu, ditambah dalih dari aksi itu juga untuk melaksanakan ritual penyucian diri.
Dimana rasa kasih sayang dan fitrah keibuan kepada anaknya, sudah terkikis habis dengan nafsu setan yang akhirnya mengorbankan anaknya sendiri untuk pemuas nafsu saja, kekejian luar biasa. Ini menunjukkan matinya naluri keibuan nyata adanya, dan menambah panjang deretan potret buram rusaknya pribadi ibu dan rusaknya masyarakat
Kapitalisme Sekuler Biangnya Rusak Fitrah Ibu
Fenomena ini juga menunjukkan adanya persoalan sistemis dan bukti kegagalan sistem yang diterapkan, khususnya sistem pendidikan juga sistem sanksi
Peran pendidikan dalam membangun karakter seorang muslim yang bertakwa dan berkepribadian Islam tercoreng oleh oknum kepsek yang harusnya dia menjadi teladan bagi anak didiknya di sekolah. Begitu juga peran ibu sebagai Al umm warabbatul bait telah ternodai fitrahnya
Sistem sekuler kapitalisme telah berhasil menjadikan fungsi dan peran urgensitas lembaga pendidikan rusak untuk mencetak generasi, dengan pendidik yang melakukan kemaksiatan terus ada didunia pendidikan, tidak hanya sekolah formal pendidikan pondok pesantren pun juga kerap terjadi hal yang serupa.
Kebebasan tanpa batas telah mengikis keimanan seorang muslim untuk bertindak amoral ditambah media mendorong naluri seksual bebas liar pemenuhannya tanpa aturan dari ilahi robbi, maka dzolim negara membiarkan rakyat menderita dan terus menerus berada di kubangan kemaksiatan yang akan membuka datangnya azab Allah SWT. Nauzubillah
Islam Melindungi dan Menjaga Fitrah Ibu
Islam Memuliakan wanita dengan kodratnya yang penyayang, lemah lembut, perasa dengan kepekaan yang tinggi dan dirahimnyalah akan terlahir generasi emas yang kuat dan tangguh penerus peradaban, oleh karenanya kondisi ibu ini harus dijaga kewarasannya, psikis kejiwaannya dengan lebih banyak memahami ilmu agama dalam menjalani kehidupan dunia, dan juga perannya sebagai ibu dalam rumah tangga
yaitu sebagai pendidik yang pertama dan utama. Islam juga menyediakan adanya supporting sistem di tempat kerja dalam batas-batas yang telah ditetapkan oleh hukum syariat Islam
Kesempurnaan sistem Islam tampak dari Sistem Pendidikan yang membentuk kepribadian islam, sistem sanksi dan juga sistem lain yang mampu menjaga setiap individu dalam kebailkan, ketaatan dan keberkahan Allah.
Islam juga mewajibkan negara agar mampu menjaga fitrah ibu, dan anak juga manusia semuanya.
Dengan jaminan yang memberikan kesejahteraan bagi ibu melalui para mahrom yang mereka menjadi penanggungjawab ketenangan jiwa para ibu, sebagai pencetak generasi penakluk.
Wallahu'alam bisshawab