Oleh : Nabila
Salah satunya moderasi beragama. Moderasi beragama yang saat ini diberikan di institusi-institusi pendidikan pada kenyataannya hanya bertujuan untuk menyasar paham radikalisme di kalangan pelajar yang notabene menjadi musuh dari paham kapitalisme, agar generasi ini semakin moderat dalam beragama dan justru menjauhkan profil kepribadian Islam. Fakta-fakta tersebut membuktikan kekhawatiran negara terhadap ancaman kebangkitan Islam, bukan dekadensi moral para remaja.
Perlu diketahui, istilah “moderasi beragama” diperkenalkan pertama kali oleh lembaga think tank Amerika, RAND Corporation, dalam dokumennya berjudul “Building Moderate Muslim Networks” (Membangun Jaringan Islam Moderat) pada 2007. Artinya, istilah moderasi beragama bukan berasal dari para ulama.
Mirisnya, agenda moderasi beragama ini pun disetujui oleh sebagian besar negeri-negeri Muslim, tak terkecuali Indonesia.
Islam memberikan kerangka yang kuat untuk mencegah kerusakan moral dengan menekankan tauhid, nilai-nilai kekeluargaan, kesopanan, penghindaran aktivitas terlarang, amal, dan menuntut ilmu. Mendidik dan membimbing generasi muda sejalan dengan prinsip-prinsip ini dapat berkontribusi pada kehidupan yang lebih lurus secara moral dan memuaskan, sesuai dengan ajaran Islam.