Miris, bagaimana bisa di usia yang masih begitu muda bisa melakukan perbuatan bejad. Memperkosa bahkan membunuh korban yang juga masih belia. Empat pelaku dibawah umur yang seharusnya fokus menuntut ilmu, bukan memikirkan hal-hal yang hanya bisa memenuhi hawa nafsu setan yang berujung petaka. Setelah diselidiki oleh pihak berwajib, ternyata faktor utama dari kejahatan ini adalah akibat dari paparan video porno yang sering ditontonnya.
Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan maraton terhadap IS, tersangka utama pemerkosaan dan pembunuhan gadis 13 tahun di Palembang, Sumatera Selatan. Salah satunya pemirsa adalah mendatangi psikolog untuk mengecek kejiwaannya. Lelaki yang sebentar lagi berusia 17 tahun itu diyakini berpola pikir berbeda dibandingkan anak seusianya. Ia hanya bergaul dengan anak yang lebih muda agar bisa mengendalikan mereka. Pihak kepolisian juga tengah menyelidiki apakah ada keterkaitan antara aksi kejam IS terhadap kebiasan menonton film dewasa. Polisi pun bersikap sangat hati-hati dalam menangani kasus ini karena para terduga pelaku masih anak-anak. Saat ini IS sudah ditahan. Namun tiga tersangka lain dititipkan ke lembaga penyelenggara kesejahteraan sosial karena undang-undang mengamanatkan demikian. (tvOnenews.com)
Empat remaja pelaku pemerkosaan dan pembunuhan itu masih duduk di bangku SMP dan SMA. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Anwar Reksowidjojo mengatakan keempat remaja itu sudah ditetapkan jadi tersangka. (CNN Indonesia)
Sungguh amat disayangkan, ketika seharusnya generasi muda yang mana bisa menjadi harapan bangsa, tapi kini banyak generasi muda yang pikirannya bahkan perbuatannya malah merusak masa depannya. Jangankan untuk membangun negeri untuk dirinya saja mereka tak mampu.
Jelas sudah, bahwa pornografi telah merusak bahkan membunuh potensi para generasi. Karena faktanya, sudah sangat banyak kasus serupa bahkan pergaulan generasi saat ini pun sudah terpapar pornografi. Maka dari itu, butuh keseriusan dalam menjaga para generasi muda. Butuh kerjasama dan keseimbangan dalam menjaga dan membina para generasi dari virus pornografi yang sudah mengakar.
Orang tua harus memperhatikan pergaulan, serta tontonan anak-anaknya, membatasi dan mengedukasi. Lingkungan masyarakat juga berpengaruh dalam ikut menjaga pergaulan generasi, selalu memantau dan mengingatkan agar tidak ada celah untuk berbuat maksiat. Dan yang paling utama dan punya peranan besar adalah hadirnya negara sebagai institusi yang bisa memblokir total konten-konten pornografi, dengan begitu situs pornografi tak bisa diakses.
Maka dari itu, negara punya tanggung jawab besar dalam menjaga generasi muda. Karena kemajuan negeri berada di tangan para generasi.