Pembangunan Desa ala Sistem Kapitalisme Apakah Dapat Menciptakan Pemerataan?




Oleh: Julifiani Amarul Faiza




Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan bahwa pembangunan desa memiliki peran sentral dalam mengurangi kesenjangan pembangunan antarwilayah.

Beliau mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024 yang mencatat persentase angka kemiskinan di desa mencapai 11,79 persen, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkotaan sebesar 7,09 persen. (antara.com 31/07/24)

Bamsoet menyebutkan bahwa pembangunan juga memiliki peran sentral dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Kenyataan yang Dijanjikan

Pemerintah melalui hasil evaluasi nya, masih banyak jumlah daerah yang tertinggal yaitu daerah pedesaan yang memang sangat membutuhkan pembangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Faktanya meskipun dari aspek kewilayahan, Sebagian besar wilayah Indonesia adalah wilayah perdesaan dan penduduk yang tinggal kebanyakan di perkotaan, jauh sangat berbanding dengan fasilitasnya mulai dari bangunan, pendidikan, kebutuhan sehari-hari seperti air yang sangat terbatas, dan kemiskinan di desa juga jauh lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.

Bahkan sejumlah strategi pada tahun 2020-2024 bakal dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan jumlah daerah tertinggal, mementaskan lebih banyak daerah tertinggal, hingga memeratakan pembangunan antarwilayah yang kini belum terlaksanakan dan semua hanya dibuat janji manis tanpa henti.

Pembangunan yang didirikan oleh para kapitalisme ini tidak akan menjadi solusi kemiskinan yang berada di penjuru dunia, Rakyat yang selalu mendapatkan janji manis pun sampai sekarang belum sejahtera dan tidak mendapatkan apa yang di janjikan selama ini oleh para pemerintah.

Bukti pemerintah ingin memeratakan pembangunan dan mensejahterakan rakyat lagi-lagi hanya janji, realitanya masih banyak rakyat yang sengsara bahkan tidak memiliki tempat nyaman untuk berteduh dan hanya hidup sebatang kara di pinggir jalan tanpa tau arah dan tujuan.

Sistem yang di terapkan saat ini yakni sistem sekulerisme yang bertujuan memisahkan agama dari kehidupan ini bertujuan untuk menjauhkan manusia dari peraturan-peraturan yang sudah di tetapkan oleh Allah SWT, mengakibatkan banyaknya permasalahan umat saat ini dan tidak terurusnya sistem ekonomi dalam negri yang mengakibatkan kemiskinan semakin bertambah tiap tahunnya bahkan tiap hari, banyak manusia yang tergila-gila oleh materi akibatnya banyak yang mengejar dunia hingga lupa tujuan di dunia untuk beribadah dan taat kepada Allah.

Banyaknya manusia yang tidak memikirkan halal dan haram dalam mencari uang sehingga banyaknya para koruptor yang dilakukan oleh para penguasa, para pejabat yang mengambil hak rakyat bagaikan hewan yang tidak memiliki akal, seakan akan pemerintah yang menjanjikan kesejahteraan, kedamaian dan kemakmuran rakyat hanya ilusi belaka hanya sekedar omongan tanpa bukti.

Lantas Bagaimana Menanggapi Keadaan Ini?

Keadaan dunia tanpa adanya pemimpin yang mengayomi rakyat dan tidak diterapkannya sistem Islam tidak akan pernah sempurna dan tidak akan pernah selesai masalah perekonomian dunia.

Rakyat yang hanya mendapatkan janji manis tanpa bukti pun akan mendapatkannya jika Mengganti sistem kufur dengan sistem Islam di dunia dan di terapkan di dunia.

Pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab juga tidak akan mendzolimi rakyat nya dengan mengambil hak rakyat dan memanfaatkannya secara pribadi.



والله أعلمُ بالـصـواب

1 Komentar

  1. MasyaAllah tulisan nya mencerahkan 👍
    Hanya islam lah solusi yg hakiki.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak