Ironi Minyak Sawit di Negeri Sendiri



Oleh : Aksara Adhikari 
(Pelajar Kota Bogor) 




Indonesia adalah negara produsen sawit terbesar di dunia. Pada tahun 2022, luas perkebunan sawit rakyat saja mencapai 6,21 juta hektar atau 40,51% dari total luas area perkebunan sawit di Indonesia (www.aken.go.id). Namun miris, pemerintah justru menaikkan harga minyak sawit ke tingkat yang tidak masuk akal.

Mengingat predikat Indonesia sebagai negeri penghasil sawit terbesar dan minyak sawit merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat, seharusnya pemerintah mampu mendistribusikan minyak tersebut dengan harga yang terjangkau atau bahkan gratis kepada rakyat nya. Namun sayang hal tersebut jauh dari fakta hari ini. 

Hal tersebut menunjukan kesalahan tata kelola pemerintah dalam perekonomian negara. Hal itu pula lah yang membuat pengaturan sistem ekonomi di indonesia terlihat sangat berantakan. Kesalahan pemerintah dalam hal tata kelola perekonomian jelas disebabkan oleh sistem yang tengah dianut negeri ini.

Sistem Kapitalisme telah menyebabkan pandangan negara kepada rakyat melenceng jauh. Sistem kapitalisme mendesak negara untuk menjadikan rakyat sebagai sumber pemasukan, yang bisa menambah pundi-pundi keuntungan. Bukan sebagaimana rakyat seharusnya, yang wajib diurus dan dipenuhi seluruh kebutuhannya. 

Pemenuhan kebutuhan yang menggunakan sistem kapitalis, jelas tidak akan berpihak pada rakyat. Apalagi negara juga tidak berperan dalam pengaturan distribusi. Semuanya justru dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan besar atau asing yang rakus, yang akhirnya hanya memperpanjang rantai distribusi dan mengakibatkan harga semakin mahal. 

Sistem Islam memandang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat sebagai "tanggung jawab" negara, dengan berbagai mekanisme sesuai syariat. Salah satunya dengan menerapkan sistem tata kelola yang baik untuk berbagai jenis tambang, hutan dan sumber daya alam lainnya.

Pengelolaan lahan sawit termasuk salah satunya, sebab lahan ini menjadi penghasil salah satu kebutuhan pokok rakyat. Dalam Islam kepemilikan lahan-lahan sawit akan dikembalikan kepada negara, untuk kemudian dikelola dengan baik dan hasilnya akan didistribusikan langsung kepada rakyat. Bisa dengan harga yang terjangkau, atau bahkan gratis. 

Sungguh, penerapan Islam secara keseluruhan akan mewujudkan kesejahteraan rakyat. Seluruh kebutuhan pokok rakyat akan terpenuhi secara pasti, tanpa aksi yang menzolimi.

Wallahu A'lam bishshawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak