Oleh: Rizcha Anggy
Pada saat ini pemerintah berencana untuk penanggulangan Terorisme dan Radikalisme. Padahal masalah ini hanya permainan dari barat untuk menjatuhkan umat Islam.
Dilansir dari reformasiaktual.com.
Polres Purwakarta bersama bhabinsa, Kepala Desa, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda di Kabupaten Purwakarta ikuti zoom meeting dalam rangka penanggulangan terorisme dan radikalisme.
Kegiatan yang digelar oleh Baharkam Polri itu dilaksanakan di Aula Presisi Polres Purwakarta, pada Rabu, 31 Juli 2024.
Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Ardiansyah melalui Kasat Binmas, AKP Toto Herman Permana mengatakan, tujuan diselenggarakan kegiatan Penyuluhan Penanggulangan Terorisme, Radikalisme dan Intoleransi ini untuk mencegah meluasnya faham Terorisme dan Radikalisme di masyarakat.
(reformasiaktual.com 01/08/2024)
Permasalahan Terorisme dan Radikalisme
Terorisme adalah perbuatan yang menimbulkan kekerasan seperti teror secara meluas yang dapat menimbulkan korban bersifat massal. Sedangkan Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Rencana agenda diatas itu tidak mempengaruhi keadaan saat ini untuk menghilangkan radikalisme dan terorisme secara langsung, sementara keadaan masyarakat saat ini sudah terpengaruh oleh sistem sekulerisme dan kapitalisme yang jelas-jelas sistem tersebut datangnya dari barat.
Radikalisme dan terorisme ini hanyalah akal-akalan orang barat untuk mempengaruhi umat Islam yang sudah percaya pada syariat Islam, agar umat Islam menganut budaya orang-orang barat.
Persoalan radikalisme muncul pada zaman Rasulullah, gerakan radikalisme pertama kali muncul yaitu pada zaman kepemimpinan Ali bin abi thalib, kelompok radikal ada setelah perang shiffin antara kelompok Ali bin abi thalib dan kelompok Muawiyah pada tahun ke-37 hijriyah.
Salah satu alasan perang shiffin karena perbedaan pendapat antara Ali bin abi thalib dan Muawiyah tentang qishash pembunuhan Utsman.
Selain itu terorisme juga muncul pada masa Rasulullah, pada saat itu kaum khawarij menuduh dzalim, munafik dan kafir kepada Ali bin abi thalib.Mereka memberontak pemerintahan Ali bin Abi Thalib karena Ali dianggap tidak menjalankan hukum Allah. “Tidak ada hukum kecuali Hukum Allah!”, teriak mereka.
Ali berkata, “Kalimat itu benar, namun apa yang sebenarnya mereka perjuangkan adalah kebathilan”.
Lalu, ibnu muljam, salah seorang utusan khawarij, pada suatu pagi buta, menebas leher Ali RA dengan pedang yang sangat tajam. Darah membasahi janggut Ali karramallahu wajhah.
Para ulama sering menisbahkan kaum khawarij dengan hadits Rasulullah SAW:
“Nanti akan muncul diantara kamu kaum yang menghina shalat kamu dibandingkan dengan shalat mereka, dan puasa kamu dibandingkan dengan puasa mereka, amal perbuatan kamu dibandingkan dengan amal perbuatan mereka. Mereka membaca Al-Quran tetapi bacaan mereka tidak melewati kerongkongan mereka, dan mereka akan memecah agama sebagaimana anak panah keluar dari busurnya” (Sahih Bukhari/5058).
Itulah asal usul radikalisme dan terorisme, ini bukan membuktikan bahwa rasul mengajarkan atau memperbolehkan 2 hal tersebut. Rasul melarang segala bentuk terorisme. Sebaliknya dia mengajarkan para pengikutnya untuk berjuang memperbaiki diri sendiri. Karena hal itu akan selalu menjadi Jihad yang terbesar
Radikalisme dan terorisme sebenernya adalah fitnah terhadap Islam. Karena ketika ada terorisme, islam sangat dibenci oleh masyarakat dan korban terorisme seringkali adalah umat Islam. Sedangkan radikalisme sudah lama ada di Indonesia dengan mengatas namakan agama.
Solusi Terbaik yakni Islam
Ketika di dunia mempunyai 99 permasalahan hanya 1 solusinya yakni Islam. Apa yang dimaksud dengan agenda penanggulangan bukan berarti solusi yang salah, tapi solusi untuk menghilangkan radikalisme dan terorisme bukan hanya itu tapi dengan mengubah pikiran masyarakat yang tadinya salah menjadi pemikiran masyarakat yang islam dengan cara mengakaji Al- qur'an dan hadist.
Ketika kita ingin mengubah seseorang maka ubahlah dari pemikirannya dahulu, jika pemikiran sudah menerima, dia akan berfikir mana yang baik untuk dilanjutkan mana yang tidak. Jika kita ingin negara menjadi islam maka mulai ubahlah dari masyarakat nya, karena sebagai negara yang islam itu memiliki perasaan, pemikiran dan aturan yang sama, itulah yang dianamakan Islam. Maka pemikiran radikalisme dan terorisme itu insya allah akan hilang dengan ditamankannya pemikiran Islam secara terus menerus.
Solusi Nabi Muhammad saw. untuk mengatasi masalah terorisme dan kekerasan. Beliau selalu menenkankan untuk mencurahkan kasih sayang, menegakkan keadilan, dan bersikap moderat atau tidak berlebih-lebihan dalam hal apapun dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan damai.
wallahu a'lam bishawab