Oleh: Julifiani Amarul Faiza
Industri tekstil merupakan usaha padat karya yang belakangan justru bertumbangan, satu per satu perusahaan terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK massal.
Salah satu yang dituding sebagai biang kerok adalah banjir produk impor khususnya berasal dari China, tetapi teranyar mitra dagang Indonesia itu menjanjikan investasi di sektor tekstil. (JakartaBisnis.com 27/06/24)
Segenap serikat buruh tekstil merencanakan melakukan aksi demonstrasi besar besaran, mereka menuntut pemerintah bertindak untuk segara menyelamatkan Industri padat karya tersebut.
Ketua Umum Indonesia Pengusaha Konfeksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman, menyampaikan situasi sulit Industri tekstil khususnya produsen pakaian kecil yang disebabkan oleh membanjirnya produk impor.
Gangguan Perdagangan
Krisis ekonomi global yang makin hari makin meningkat terlebih pascapandemi merebak di Indonesia, kondisi ini berdampak pada lesunya perekonomian dalam negri, alhasil para pakar menyatakan bahwa perlambatan ekonomi global telah mengurangi permintaan pakaian dan produk tekstil lainnya.
Bahkan tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar dan mengakibatkan banyaknya pekerja yang terpaksa melakukan PHK dengan alasan efisiensi, dan akibat mahalnya biaya kebutuhan dan menurunnya rupiah. Pemerintah mengambil keputusan dengan membuat regulasi yang menyebabkan banjirnya produk murah buatan luar negri terutama dari negara China.
Akibat murahnya produk luar negri berakibat pada produk dalam negri yang tidak mendapat pemasukan dan hanya bisa memilih bertahan atau gulung tikar.
para buruh pun ingin mendapatkan perlindungan lapangan kerja domestik, mereka berharap pemerintah dapat memprioritaskan kebijakan yang dapat menciptakan lingkungan stabil dan berkelanjutan bagi para pekerja lokal serta memastikan tersedianya lapangan kerja untuk para masyarakat Indonesia.
Karena sistem kapitalisme sekulerisme yang rusak yang diterapkan di negara ini menyebabkan tidak terkontrol nya perekonomian negara dan menyebabkan rusaknya perekonomian dalam negri serta banyak masyarakat yang tidak mendapatkan lapangan pekerjaan didalam negerinya sendiri.
Solusi Investasi yang diberikan oleh pemerintah tidak menjadi solusi mujarab dalam mengatasi perekonomian negara, karena investasi dapat membahayakan ekonomi nasional.
Lantas Solusi Apa yang Tepat?
Industri tekstil atau penghasil pakaian sangatlah dibutuhkan namun mengapa solusi pemerintah seakan akan ingin menjatuhkan para industri lokal dan membuat investasi yang mengancam kebangkrutan para industri.
Sabda Rasulullah saw., “Barang siapa yang diangkat oleh Allah menjadi pemimpin bagi kaum muslim, lalu ia menutupi dirinya tanpa memenuhi kebutuhan mereka, (menutup) perhatian terhadap mereka, dan kemiskinan mereka. Allah akan menutupi (diri-Nya), tanpa memenuhi kebutuhannya, perhatian kepadanya, dan kemiskinannya.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Maryam).
Investasi yang di jadikan sebagai solusi pemerintah yang tidak bertanggung jawab atas kebutuhan rakyat apakah dapat menjadi solusi merubahnya perekonomian rakyat dan memenuhi kebutuhan rakyat dengan baik?
Dalam perspektif Islam pemimpin menjadikan dirinya sebagai pelayan umat sebagaimana ungkapan, “Sayyid al-qawm khaadimuhu (pemimpin sebuah kaum adalah pelayan bagi kaumnya).”
Berbeda dengan pemimpin sekarang yang menjadikan rakyat sebagai pelayan penguasa yang dapat di permainkan dan di jalani oleh para penguasa seperti halnya benda mati yang dapat di gerakan dengan semaunya.
Meskipun investasi dibolehkan dalam Islam, namun terdapat berbagai aturan yang harus dipahami, salah satunya jenis investasi yang sesuai dengan syariat agama atau sering disebut sebagai “investasi syariah”. Dalam Islam, salah satu tokoh yang pertama kali mengenalkan tentang investasi syariah adalah Nabi Muhammad.
Dengan menggunakan Peraturan yang sudah ditetapkan dalam Islam dapat membantu perekonomian rakyat dan dapat mensejahterakan rakyat serta mengganti sistem sekuler kapitalisme dengan menggunakan sistem Islam yang dapat mengatur kehidupan rakyat sesuai hadist dan Sunnah serta membantu perekonomian rakyat.
والله أعلمُ بالـصـواب
Tags
Opini