Oleh: Hasna mursyidatul
ummah asy-syahidah
Datura metel atau kecubung merupakan tanaman liar yang tumbuh di ladang. Tanaman ini memiliki bunga yang menyerupai terompet dan buah yang bulat namun berduri kecil. Kadangkala kita bisa mendapati tanaman ini di teras rumah lantaran bentuknya yang unik hingga cocok dijadikan tanaman hias.
Dibalik tampilan luarnya yang indah, tanaman ini memiliki kandungan yang berbahaya bahkan sampai beracun jika sampai dikonsumsi. Terdapat senyawa kimia yang berbahaya seperti Alkaloid Trupane, Scopolamine, Atropin dan Hiasimi. Mereka memiliki efek yang luar biasa meskipun dikonsumsi dalam dosis kecil. Gejala yang yang dominan muncul pada orang yang mengonsumsinya adalah halusinasi secara visual ataupun auditori dan delirium. Tak hanya itu, efek dari mengonsumsi kecubung bisa mengganggu sistem syaraf, pengecapan, penglihatan, pencernaan, hingga menyebabkan kematian.
Dan kini, gejala-gejala itu telah muncul pada mereka yang mengonsumsinya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Diketahui bahwa mereka mencampurkan kecubung dengan minuman dan obat-obatan lainnya sehingga membuat mereka mabuk kecubung.
Tercatat ada puluhan orang yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa setempat dan dua orang meninggal dunia. Psikiater RSJ mengungkap bahwa gejala yang muncul pada mereka bervariasi dari yang ringan hingga gejala akut. Namun, mereka masih belum berkomunikasi dengan normal sampai sekarang. Mereka pun ditangani dengan diberikan obat antioksidasi untuk mengeluarkan racun di dalam tubuhnya dan obat pendorong kencing sampai keluar zat berbahaya dari kecubung tersebut.
Zat yang terkandung di dalam kecubung bisa menimbulkan gejala yang serius akibat penyalahgunaannya. Padahal kecubung sendiri mempunyai manfaatnya sebagai tanaman obat yaitu anti jamur, anti bakteri, Anti kanker, anti inflamasi, obat bius serta pestisida alami. Tapi karena penyalahgunaannya menyebabkan mabuk kecubung. Himbauan untuk menghindari bahaya narkotika dan psikotropika telah diumumkan, meskipun kecubung tersebut belum termasuk dalam narkotika secara sah dan pasal pidana bagi bandar belum ada di Undang-Undang sekarang.
Mabuk kecubung menunjukkan rusaknya generasi dalam menjalani kehidupan termasuk dalam menyelesaikan masalah, juga lemahnya ketahanan mental. Mereka kerap mencari jalan keluar dengan hal-hal yang tidak menjamin penyelesaiannya. Rela mabuk-mabukan hanya untuk sekedar melupakan masalahnya. Tak peduli apakah itu bisa merusak kesehatannya juga kehidupannya. Kesiapan mental dalam menghadapi permasalahan hidup pun tidak terbangun secara sempurna sehingga mengakibatkan pemikiran mereka akan penyelesaian masalah sangat dangkal.
Hal tersebut menggambarkan kegagalan sistem pendidikan sekulerisme dalam mencetak generasi berakhlak mulia dan justru mencetak generasi yang berperilaku liberal. Mereka merasa bebas untuk mendapat jalan keluar dari arah manapun tanpa berpikir akibat yang fatal di dalamnya. Mereka pikir, melupakan masalah dengan bermain-main dengan narkotika merupakan hal yang sangat efektif untuk menghilangkan beban-beban di pikirannya. Tiadanya tuntunan-tuntunan yang benar untuk penyelesaian masalah sehingga menjadikan kesehatan mental pun dikorbankan. Keyakinan akan petunjuk dari Tuhannya pun hilang karena pemikiran-pemikiran dangkalnya. Disusul dengan peraturan-peraturan kebebasan yang ditujukan pada perilaku dan pendapat, berdampak pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan tanpa berpikir terlebih dahulu. Menghasilkan manusia-manusia yang tidak memiliki keimanan dan tidak produktif.
Sangat berbeda keadaannya dikala Islam tegak di dunia. Tuntunan hidup dan peraturan-peraturan negara menjadikan kesiapan mental para generasi dalam menghadapi kehidupan terbangun. Tentunya karena negara sendiri pun membangunnya dengan pondasi dari Allah subhanahu wa ta'ala, di mana aturannya telah tertata rapi bagi para makhlukNya secara adil dan sempurna.
Agama Islam memiliki sistem pendidikan yang berkualitas, yang mampu mencetak generasi berkepribadian Islami, bermental kuat, dan produktif. Diikuti dengan ketaatannya kepada aturan yang Allah rancang untuk makhlukNya juga keimanannya dalam menjalani kehidupannya.
Tak hanya soal generasi, bahkan soal pengaturan bahan alami yang liar pun akan diatur oleh Islam agar tidak ada penyalahgunaan. Keimanan terhadap keberadaan Allah subhanahu wa ta'ala yang dimiliki juga akan menuntun penggunaan bahan alami secara bijak sesuai dengan tuntunan syariat sehingga kehidupan pun akan sejahtera tanpa banyaknya masalah yang dihadapi.