Oleh : Hikmah
Sungguh miris dan menyesakkan dada sebanyak 249 nakes non ASN dipecat oleh Bupati Manggarai NTT, Hanya karena mereka minta perpanjangan kontrak kerja dan minta kenaikan gaji. Sungguh bukan pemimpin yang amanah
Dikutip dari viva.co.id (13/04/2024), perwakilan nakes yang dipecat tersebut menemui DPRD Manggarai untuk meminta bantuan agar diperpanjang kontrak kerja dan dinaikkan gajinya untuk menghidupi keluarga. Termasuk seorang nakes perempuan yang menjadi tulang punggung bagi keluarga. Sebab itulah harapan satu-satunya, yaitu gaji sebesar 600 ribu perbulan. Yang lebih mengejutkan lagi, para nakes tersebut ternyata belum mendapat gajinya selama 3 bulan (Januari-Maret). Para nakes juga bercerita bahwa ada nakes yang mengabdi selama 2 tahun bekerja tanpa digaji. Mereka bekerja di tahun 2012 dan baru digaji tahun 2014. Itu pun hanya Rp400.000 karena pada waktu itu pemerintah daerah hanya bisa membayar sekian. Dan akhirnya naik menjadi Rp600.000 per bulan.
Begitu mudahnya Bupati memecat nakes non ASN dan tidak mempedulikan kesejahteraan mereka, tanpa melihat perjuangan mereka yang luar biasa. Mereka sudah berjuang di masa pandemi Covid-19. Mereka punya andil besar ketika Indonesia dihantam badai pandemi Covid-19,nakes adalah garda terdepan menyelamatkan nyawa saat pandemi Covid-19.
Jika di telisik lebih dalam, sebenarnya mereka bukan berdemo, tapi hanya menyampaikan aspirasinya. Mereka menuntut hak diperpanjang kontraknya, diangkat menjadi ASN tanpa tes, dan menuntut hak gaji yang sepadan. Hanya itu tuntutan mereka tapi beliau menganggap itu bentuk pembangkangan bawahan terhadap atasannya.
Sangat miris ketika melihat fakta yang terjadi di dunia nakes non ASN. Mereka bekerja bekerja keras banting tulang dengan segenap kemampuannya tapi tidak ada harganya. Ini menunjukkan bahwa kesejahteraan nakes tidak dijamin di sistem saat ini. Pemimpin tidak peduli dengan kehidupan warganya yang sulit.
Sistem kapitalis yang di gunakan saat ini menjadikan segala hal adalah manfaat, semua kebijakan dan semua sektor dibuat menjadi lahan bisnis. Bukan untuk kesejahteraan warganya.
Sistem ini tidak dapat menyelesaikan permasalahan nakes secara tuntas. Solusinya hanya tambal sulam.
Berbeda dengan sistem Islam yang berasal dari Allah SWT. Yang pasti akan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan tuntas sampai ke akar-akarnya, termasuk persoalan nakes non ASN. Islam mempunyai jawaban yang jitu untuk masalah nakes. Islam menetapkan kesehatan beserta seluruh aspek kehidupan adalah tanggung jawab negara. Oleh karena itu negara wajib menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai bagi nakes.
Negara akan menggaji para nakes dari Baitulmal tanpa membedakan antara nakes non ASN dan nakes ASN. Perkerjaan mereka adalah sama, yaitu melayani pasien yang membutuhkan. Semua pembiayaan layanan publik berupa kesehatan ditanggung oleh Baitulmal bukan dari pendapatan daerah seperti saat ini. Kesejahteraan itu tidak akan terwujud selama masih menggunakan sistem kapitalisme.
Oleh karena itu hanya Islam kaffah yang mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan menempatkan negara sebagai raa'in yakni pelayanan rakyat, agar semua terlaksana dengan baik dan kesejahteraan masyarakat akan terwujud termasuk nakes.
Amanah adalah ciri pemimpin pemimpin dalam islam,karna di bangun dengan kesadaran akan hari penghisapan, larangan pemimpin bersikap sewenag-wenang bagi setiap rakyatnya. Rasulullah SAW bersabda "imam (Khalifah) pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang di urusnya" (HR.Bukhori)
Tags
Opini