Oleh. Renia Ningsih Razak
( Pegiat Literasi)
Peran ibu dan bapak dalam keluarga adalah sosok yang sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan seorang anak. Utamanya dalam mendidik anak menjadi pribadi yang lebih baik. Tapi apalah daya, jika di dalam keluarga justru yang menghancurkan hidup seorang anak, bahkan menjadikan anak trauma akan hal tersebut.
Sebagaimana kasus yang sudah sering kita dengar yaitu kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi di dalam lingkungan keluarga, dilakukan oleh orang tua dan saudara terdekat baik dilakukan oleh ayah, ibu bahkan anak kandung sendiri. Tentunya kita tidak pernah menyangka jika orang yang dianggap sebagai orang terdekat tega melakukan hal-hal yang keji tersebut.
Dilansir dari Liputan6 (9/6/2024), pembuatan video vulgar bersama orang terdekat, tidak terkecuali anak kandung mulai sering terjadi. Kasus terbaru ditetapkannya sebagai tersangka dua orang ibu muda dengan inisial AK (26) dan R (22). Kepada polisi, mereka mengaku nekat melakukan hal tersebut karena terpedaya iming-iming dari teman facebooknya.
Menurut Psikolog Anak, Novita Tandry, ada bahaya laten yang mengancam korban pencabulan oleh ibu kandung berinisial R (22) di Tangerang Selatan meski saat ini tidak ada indikasi trauma pada bocah lima tahun tersebut.
Karena itu lanjut Novita, dibutuhkan pengawasan serius berupa pendampingan intensif kepada korban anak tersebut. Dengan begitu diharapkan psikologi korban tidak terganggu.
Akar Masalah
Jika ditelisik, akar masalah yang terjadi dalam kasus pelecehan maupun kekerasan seksual terjadi akibat penerapan sistem Kapitalis-Sekuler. Yang mana pada sistem ini agama dipisahkan dari kehidupan, diperparah dengan standar kehidupan manusia yaitu hanya materi.
Kita sering mendengar naiknya harga kebutuhan masyarakat, membuat masyarakat yang berkondisi ekonomi dibawah rata-rata harus memutar otak dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Jika keimanan seorang mulai menurun dan mendapati seseorang yang mungkin dianggap bisa membantunya, maka pastinya permintaan orang tersebut akan dipenuhi. Walaupun permintaan tersebut menyimpang dari norma atau syariat agama.
Termasuk rela melakukan perbuatan pelecehan seksual terhadap anaknya sendiri. Sungguh sangat miris, demi iming-iming uang, terpedaya dan nekat melakukan hal tercela tersebut.
Solusi Islam
Sistem kapitalis-sekuler faktanya belum mampu menjadi solusi kekerasan dan pelecehan seksual. Karena itu dibutuhkan sistem baru yang telah terbukti mampu menuntaskan bebagai perbuatan haram dan zalim. Sistem tersebut tidak lain yaitu sistem Islam yang selama 13 abad mampu menjadi sistem yang mensejahterakan dan menenteramkan dunia.
Sistem yang mampu menciptakan generasi cemerlang hanyalah sistem Islam dengan sistem pendidikannya yang berbasis akidah dan syariah Islam. Kehidupan diatur oleh hukum-hukum Allah Swt. sehingga masyarakat hidup dalam ketaatan.
Dalam kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri merupakan suatu perbuatan yang haram karena termasuk dalam kategori zina. “Janganlah kalian mendekati zina. Karena zina itu tindakan keji dan jalan yang amat buruk,” (TQS Al Isra : 32)
Kekerasan dan pelecehan seksual terjadi karena kurangnya keimanan seseorang yang mudah terpedaya oleh tipu daya, sehingga penting bagi orang tua untuk selalu belajar memperdalam pengetahuan Islam. Dengan begitu, orang tua memiliki ketakwaan kuat, senantiasa taat syariat, selalu bersyukur dan sabar dalam menjalani setiap kondisi kehidupan.
Dengan demikian, akan terwujud keluarga yang taat syariat, berdampak pada hadirnya kehidupan masyarakat yang aman, nyaman dan sejahtera. Semoga saja sistem Islam kembali tegak.
Wallahu a'lam bishawab.