Keluarga Berkualitas hanya mampu di wujudkan dengan Islam



Oleh Susanti Widhi Astuti, S.Pd (Guru)

Peringatan harganas
 ke-31 Tahun 2024 bertema "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas“ dikatakan untuk  mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. 
Keluarga merupakan institusi paling dasar dalam kehidupan. Dimana ada ayah dan ibu sebagai mitra bersama dalam membangun pola asuh anak serta pendidikan utama bagi anak yang kelak akan membaur dengan masyarakat. Keluarga sebagai bangunan paling mendasar harus memiliki pondasi yang kokoh agar mampu mendorong lahirnya sebuah peradaban umat manusia. Maka jika salah langkah dalam membangun pondasi nya tidak sesuai dengan pola yang benar dan "desain" nya bukan bersumber dari yang maha pencipta maka akan porak poranda lah masyarakat.

Faktanya hari ini Fungsi keluarga tidak bisa terwujud dengan baik, yang nampak dengan berbagai problem serius pada keluarga, seperti tingginya kemiskinan, stunting, KDRT, terjerat pinjol, juga perceraian dll. Semua akibat banyak kebijakan negara yang mengakibatkan masalah pada keluarga. 
Selain itu, definisi Generasi emas  yang akan diwujudkan juga tidak jelas, bahkan orientasi duniawi. Ini dikarenakan keluarga hari ini sudah terkontaminasi dengan ide kapitalisme dan liberalisme. Maka wajar orientasi materi yang di raih dengan kebebasan tanpa batas serta kerusakan moral dimana-mana tanpa perduli aturan sang pencipta yang kelak akan di mintai pertanggungjawaban.
Maka peringatan hanya sekedar seremonial karena berbagai hal yang kontradiktif pada kenyataanya.


Islam memiliki gambaraan keluarga ideal yang berorientasi pada akhirat tanpa melupakan dunia
Islam memiliki metode bagaimana negara yang bervisi ra'in, dan junnah membangun kebijakan untuk menyiapkan keluarga Tangguh dan melahirkan generasi cemerlang pembangun peradaban mulia.

    Teladan kita dalam berkeluarga adalah Rasulullah. Bagaimana beliau memposisikan diri sebagai kepala rumah tangga, sebagai sosok ayah dan mitra bagi istrinya. Beliau menjadikan pondasi dalam rumah tangga adalah Islam. Mengajarkan kepada anak dan istri tentang taat kepada Allah di saat kapan saja. Bahkan beliau pula tidak meninggalkan tanggung jawab sebagai kepala negara yang bijaksana dengan mencontoh kan keteladanan pemimpin kepada keluarga nya. Sehingga wajarlah lahir dari beliau peradaban Islam yang terus berkembang di ikuti oleh para Khalifah setelahnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak