Kekerasan Terhadap Anak Makin Subur, Tanggung Jawab Negara Kian Luntur

Oleh : Siti Sopianti


Kondisi negara semakin karut marut saja. Belum juga kasus penganiayaan, pembunuhan dan perzinaan usai. Namun timbul masalah baru di berbagai daerah. Ada anak jadi korban pembunuhan karena tawuran, ada juga yang wafat tenggelam karena kurangnya pengawasan orang tua kandung.

Sungguh miris. Terlebih ada lagi kasus yang bikin gemes masyarakat. Ada dugaan kekerasan yang dilakukan oknum penegak hukum terhadap anak di bawah umur di Sumatera Barat. Lembaga bantuan hukum Padang menceritakan peristiwa terjadinya dugaan Polisi menganiaya anak 13 tahun tersebut.  Korban diduga berinisial AM dianiaya oknum polisi sampai tewas di Kuranji, Sumatra Barat.

Direktur LBH Padang, Indira Suryani mengungkapkan, hasil investigasi menyatakan pada hari Minggu 9 Juni 2024 AM sekitar pukul 04.00 WIB mengendarai sepeda motornya dengan korban A di jembatan aliran Batang Kuranji jalan  bypass km 9. Setelah itu AM dan rekannya didatangi oleh anggota Sabhara Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Polda Sumbar) yang sedang patroli menggunakan motor dinas berjenis KLX. 

Oknum polisi tersebut reflex menendang kendaraan yang dikendalikan oleh korban AM dan korban A hingga jatuh terpelanting ke bagian kiri jalan. A dan AM langsung dibawa ke Polsek Kuranji. Di sana, A dan AM berpisah.

Berdasarkan info yang beredar A dan AM sempat berdiri dan diduga diinterogasi oleh anggota Polda Sumbar yang memegang Rotan ditangannya. Sementara itu, A diduga dianiaya oleh oknum kepolisian dengan ditendang di bagian muka, disetrum, hingga disuruh jongkok berguling sampai muntah.(kabar24.bisnis.com/23/07/2024).

Sungguh mengiris dada mendengar peristiwa tersebut. Ada juga kasus seorang siswi SD BauBau, Sulawesi Tenggara. Dicabuli 26 orang tersangka. Dan pelakunya ternyata masih berstatus pelajar.(www.cnnindonesia.com/23/06/2024).

Semua itu terjadi akibat sistem sekuler yang meracuni masyarakat saat ini. Adanya pemisahan agama dalam kehidupan, membuat masyarakat tidak takut terhadap Allah SWT. Hukum Allah SWT dilanggar, syariat Islam diabaikan. Rasa keamanan sungguh tidak dijaminkan dalam sistem sekuler ini. Rakyat dibuat bersusah payah sendiri menjaga diri sendiri dan keluarganya. Tak ada jaminan pasti dari negara. 

Sistem pendidikan yang seharusnya mencetak generasi yang unggul dalam moral, dalam ketakwaan. Namun nyatanya jauh dari harapan. Anak-anak dengan mudahnya melakukan sesuatu yang tidak senonoh. Akibat pergaulan yang bebas, tontonan yang mengundang syahwat, mengundang tindakan kriminal. Alhasil kriminalitas menjamur dimana-mana.

Sistem pendidikan sekuler, mencetak generasi yang tidak mahfum tentang jati dirinya. Mereka tidak paham tentang tuhannya,tidak memiliki tujuan hidup. Sehingga kepuasan yang mereka kejar lebih condong pada kepuasan jasmani yang jauh dari balutan nilai keislaman. Mereka lebih mengedepankan hawa nafsu.

Belum lagi budaya otoriter yang tak hanya menjangkiti para pejabat. Juga mewarnai perilaku putra putrinya. Mereka dengan arogannya membully, bahkan bertindak arogan terhadap temannya sampai ada yang mengancam serta menghilangkan nyawa.

Solusi dari semua itu adalah perlunya penerapan Islam secara menyeluruh di muka bumi ini. Hukum Allah SWT wajib ditegakkan. Karena sejarah membuktikan, dalam kurun waktu 1300 tahun Islam tegak di muka bumi. Negara berhasil mencetak generasi Islam, yang membangkitkan peradaban Islam, berakhlakul karimah, menumbuhkan rasa taat dan takut terhadap Allah SWT.

Dalam sistem Islam juga terdapat 3 pilar yang mampu melindungi keamanan masyarakat, yaitu keimanan, ketakwaan individu dan kontrol masyarakat, yang mampu mencegah terjadinya tindakan kekerasan kepada rakyat.

Keimanan dan ketakwaan terhadap individu dilahirkan melalui peran keluarga dalam kehidupan. Seorang ibu memahami betul tentang peran, visi, misi dan orientasi serta fungsinya dalam rumah tangga, yakni sebagai madrasah pertama bagi putra-putrinya. Sehingga lahirlah generasi yang taat syariat. Negarapun mampu mencukupi kebutuhan pekerjaan kepada kaum Adam. Sehingga, peran seorang ibu berjalan lancar sesuai kodrat dan fitrahnya. Tanpa harus banting tulang membantu kebutuhan finansial. 

Begitupun negara, mumpuni menciptakan sistem pendidikan yang mencetak generasi yang takut akan Tuhannya. Sehingga anak -anak itu takut untuk melakukan tindakan kekerasan. Karena dibayangi ancaman hukuman serta pertanggungjawabannya di akhirat. 

Solusi dari setiap permasalahan hidup itu hanya ada dalam aturan Islam. Allah SWT yang telah menciptakan kita. Allah SWT juga yang memberi solusi dari setiap permasalahan tersebut. Melalui aturan dan hukum-hukumNya. Tugas kita hanya satu. Taat terhadapNya. 
Wallahualam bishawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak