Menanggapi maraknya bullying, Luky B. Rouf yang biasa dikenal sebagai Abahnya Gen z memaparkan data dari KPAI tahun 2023 mencapai 3800 kasus bullying di lingkungan sekolah.
“Kalau kasus bullying itu memang semakin meningkat, data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2023 mencapai 3800 kasus bullying masuk di lingkungan sekolah,” paparnya dalam Rubik Podcast "Sepulang Mengajar" Masih Rame Bullying, Siapa Paling Tanggung Jawab? di kanal YouTube Guru Muslim Inspiratif, Kamis (20/06/2024).
Paparan media sosial, tambahnya, menjadi penyebab terbesar dari banyaknya kasus bullying. Apalagi gen z termasuk yang dekat dengan gadget, banyak informasi yang didapatkan tapi sayangnya belum bisa menyaring dengan benar.
Ia menjelaskan, bullying ini membawa dampak yang cukup besar dan berkelanjutan. dampaknya tidak hanya ke anak, tapi juga ke keluarga. “Dampaknya tidak hanya ke anak, tapi juga ke keluarga. Kalau sampai meninggal ya itu bisa depresi dan trauma yang bisa dibawa sampai besar. Khawatirnya kalau tidak hilang trauma itu bisa berlaku di keluarga nya, jadinya berlanjut,” jelasnya.
Kalau di lingkungan sekolah, tambah Abah Luky, menciptakan lingkungan yang aman dimulai dari culture budaya pergaulan, seperti pentingnya pelajaran adab.
Perlunya merancang program anti bullying di sekolah. Bisa mendatangkan narasumber yang dekat dengan gen z sebagai inspirasi baru.
“Di sekolah bisa merancang program anti bullying dengan mendatangkan narasumber dari luar seperti psikolog dan lainnya atau narasumber yang dekat dengan gen z biar ada inspirasi baru,” terangnya.
Menurutnya, kasus bullying sangat kompleks jadi penanganannya harus dari akar persoalan. “Kasus ini sangat kompleks, penyelesaian dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah sampai negara. Kasus bullying ini tidak pernah berhenti kalau akar masalahnya tidak diselesaikan,” pungkasnya. [] Nabila Sinatrya