Judol Pembawa Maut dalam Keluarga dampak Kapitalisme



Oleh: Ida Nuraida spd.I



Keterlibatan masyarakat akan judi online semakin memprihatinkan, maraknya judi online merambah di semua kalangan tak terkecuali di kalangan anak- anak, khususnya remaja. Kasus ini berawal dengan ada laporan, bahwa ada serang remaja SMA yang kesehariannya adalah seorang pelajar yang cukup cerdas dan berprestasi namun karena pengaruh teman-teman dan lingkungannya ia terjerat pada praktek judol. (Jawa Pos.com 23 Juli 2024)

Tak hanya itu, terjadi kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga yang kemudian di mutilasi oleh suami nya sendiri. Kejadian ini terjadi di sekitar jawa tengah, diduga suami mengalami depresi. Setelah digali lebih lanjut, putranya terlibat hutang akibat judi online sehingga menyebabkan sang bapak depresi berat.

Keterlibatan anak muda atau pelajar dalam judi online, tidak hanya akan membahayakan dirinya sendiri. Namun juga membawa bencana untuk keluarga kecilnya, judi online hanya akan menimbulkan masalah perekonomian di dalam keluarga. Akibatnya keluarga yang semula harmonis akan mudah terlibat cekcok dan berakibat fatal di kemudian hari, sebabkan rumah tangga ibarat neraka dunia. Sosok Ayah yang sebelum nya penyabar dan penyayang terhadap keluarga nya kini berubah menjadi sosok yang pemarah dan ringan tangan hingga sampailah pada kejadian yang sangat mengerikan yaitu pembunuhan istri nya kemudian memutilasi nya.

Sistem kapitalisme sungguh semakin bobrok saja, semua hal-hal yang berbau haram di jadikannya halal, seperti kasus di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa betapa bahaya nya judol yg menyebabkan kerusakan moral dan akhlak, kajian ilmu menipis dan membuat seorang kehilangan iman di dada nya karwna tergiur akan materi yang hanya sekejap mata, dampak lainnya karena materi di atas segala nya,sehingga segala macam cara di halalkan untuk memperoleh uang tersebut. Sampai- sampai penghilangan nyawa sanggup di lakukan dan tidak memandang apakah itu masih keluarga sendiri atau tidak.

Berkaca pada kejayaan Islam masa lampau, terbukti bahwa sistem khilafah mampu mengatasi problem-problem semacam itu, sistem kapitalisme dan sekuler sangat berperan dalam kehidupan di negara dunia, termasuk Indonesia. Sekira nya orang tua remaja tersebut belajar lebih banyak tentang islam, tentu hal tersebut tidak akan terjadi, ibu nya tidak akan tewas di tangan ayah nya dan anak remaja nya tidak terjerumus dalam praktek judol yang sangat meresahkan akhir- akhir ini.

Sekiranya khilafah bangkit kembali kemungkinan hal terssebut tidak akan terjadi karena di sistem khilafah, kasus penghilangan nyawa seorang manusia adalah qhisas, artinya pembunuh akan di bunuh kembali. Dalam ayat Al-qur,an, Allah berfirman : Wahai orang - orang beriman di wajibkan atas kamu melaksanakan qhisas berkenaan orang-orang ysng di bunuh, orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan.Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudara nya hendaklah ia mengikuti nya dengan baik dan membayar diat ( tebusan) kepada nya dengan baik yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhan mu.Barang siapa melampaui batas, maka ia mendapatkan azab yang pedih.(Q,S.Al-baqorah ayat 178). Marilah kita semua semangat dalam mengkaji islam lebih dalam karena islam adalah solusi terbaik dalam segala aspek kehidupan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak