Oleh: Tutur Yunita S.S.T
(Aktivis Dakwah)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga gas LPG 3 kg akan naik tinggi bila dipasarkan tanpa subsidi dari pemerintah. Komisi VII DPR RI mengungkapkan harga asli atau harga keekonomian dari tabung LPG tersebut.
Subsidi dalam bentuk BLT dianggap sebagai solusi agar subsidi tepat sasaran, sehingga mengurangi beban anggaran negara dalam menyediakan subsidi, dan akan diterapkan pada tahun 2026. Perubahan ini berpotensi menimbulkan masalah baru, seperti naiknya harga barang, turunnya daya beli, juga potensi korupsi dan kerumitan implementasi.
Pengurangan subsidi menjadi salah satu konsekuensi dari penerapan sistem kapitalisme yang menjadikan negara hanya sebagai regulator. Negara hanya sebagai perantara saja tanpa memikirkan bagaimana rakyat mampu untuk membelinya. Padahal untuk gas LPG merupakan kebutuhan pokok yang harusnya pastikan distribusinya oleh negara sebagai pelayan umat.
Dalam Islam, memiliki berbagai mekanisme pemenuhan kebutuhan Masyarakat dengan menjadikan negara sebagai ra'in dengan pelayanan yang sama pada semua individu rakyat. Yang haknya harus dipenuhi oleh negara sebagai wujud pelayanan terhadap rakyat.
Di sistem Islam bagaimana distribusi barang dibuat yang sederhana, cepat dan petugas yang amanah melayani penuh ke takwaan kepada Allah, dimana akan mewujudkan layanan pada rakyat yang tulus, membuat hidup rakyat nyaman dan sejahtera.