Oleh : Ummu Kay
(Forum Literasi Muslimah)
Masa remaja merupakan masa dimana seorang manusia sedang berada dalam pencarian jati diri yang sebenarnya. Di dalam masa ini biasanya remaja ingin mencoba sesuatu yang baru dalam hidupnya. Berikut dengan gejolak emosinya. Pertumbuhan di masa remaja ini tidak menuntut kemungkinan menimbulkan kecemasan. Apalagi tidak ada yang mengarahkan pada perilaku yang positif.
Seperti kabar terbaru beberapa hari terakhir ini. Peristiwa viral 47 pemuda di Banjarmasin, Kalimantan Selatan mabuk kecubung yang dioplos dengan obat kimia. Ada dua orang yang berujung maut. Puluhan orang lainnya mengalami halusinasi. Saat ini mereka masih dalam perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Tragis sekali. Mereka mencoba sesuatu yang baru, tetapi tidak melihat dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mentalnya. Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinis Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Zullies Ikawati, dihubungi di Jakarta, Jumat (12/7/2024), mengatakan “konsumsi kecubung bisa sangat berbahaya. Bahkan dalam dosis kecil, kecubung dapat menyebabkan efek yang serius. Tidak ada dosis aman yang telah ditetapkan karena sedikit perbedaan dalam jumlah yang dikonsumsi dapat memiliki konsekuensi yang drastis.”(Kompas.id)
Melihat fenomena tersebut kejadian itu sangat disayangkan. Terlebih yang dilakukan para remaja sebagai penerus bangsa yang seharusnya banyak berkarya dan fokus pada pendidikannya. Malah bermabuk-mabukan massal. Mabuk kecubung menunjukkan rusaknya generasi dalam menjalani kehidupan. Termasuk dalam menyelesaikan masalah dan memiliki mental yang lemah. Ini merupakan kejadian yang harus mendapat tindakan dan perhatian dari semua pihak. Baik itu dari keluarga, pendidikan di sekolah dan terlebih lagi dari Pemerintah.
Hal ini menggambarkan gagalnya sistem pendidikan sekuler (memisahkan agama dan kehidupan) dalam mencetak generasi berakhlak mulia. Justru mencetak generasi dengan perilaku liberal. Islam memiliki sistem pendidikan berkualitas yang mampu mencetak generasi berkepribadian Islam yang bermental kuat dan produktif. Keimanan yang dimiliki juga akan menuntun penggunaan bahan alami secara bijak sesuai syariat.