Tjandra Sari Sutisno (guru)
Intro
Rutinitas bekerja, belajar aktivitas setiap hari membuat kita terus terpacu oleh waktu, detik demi detik putaran berlaju tanpa henti. Secara kasat mata kita yang tahu kapan harus istirahat, berjalan atau berlari, mengejarnya atau diam hingga akhirnya tubuh ini tak bisa digerakan lagi. Tersenyum, bersyukur, marah atau bahkan menangis hanya kita yang mau melakukanya atau tidak. Ya disini perlunya paham qodo dan qodar, itulah kehidupan ada saatnya menggunakan akal yg sudah Allah Ta'ala ciptakan. Pun memang sudah menjadi garis Illahi Robbi, tidak bisa kita rubah sbg manusia. Tercatat dibuku sang Pencipta sejak 1200 tahun yang lalu, Wallahu'alam ini yang harus kita imani.
Akal sudah Allah Ta'ala berikan untuk kita sebagai manusia, manfaatkanlah yang sudah menjadi ketentuan nya untuk apa kita di ciptakan. Mau kemana setelah kita meninggal kelak, dari mana kita hadir di dunia ini. Dan masih banyak pertanyaan, keingjntahuan kita sebagai hamba tempat salah dan dosa.
Arguman
Sesuatu hsl didasarkan pada pemahaan, keyakinan mau seperti apa atau bagaimana impian terwujud. Ingin diam saja tanpa berfikir masa depan, tidur terus berlarut-larutpun terserah pada masing-masing orang. Kembali manusia harus punya tujuan hidup, tidak melulu mengandalkan orang lain maka berdirilah dengan kakimu tegak bersama tulang-tulang yang kokoh. Pikir positif pastikan didepan sana penuh harapan dan tantangan yang sudah menunggu kita. Bertahan hidup, eksistensi diri pengakuan lingkungan juga perlu dalam rangka mengisi kehidupan. Warna warni problematika, kitalah yang mengukir dengan lurus, belok kansn, kiri atau bahkan putar balik. Apabila kita tidak mengisi kehidupan ini, seperti apa kelak regenerasi atau harapan kedepan nya masih adaksh mimpi itu.
Optimislah yakin bahwasannya Allah Ta'ala ada bersama kita, ikhtiar dan do'a menyertai usaha kita. Seiring sejalan bahagia dan duka mengikuti itulah romansa hidup, jangan menyerah, putus asa atau mundur. Carilah lingkungan baik, sehat karena sangat berpengaruh. Cintailah keluarga, ingat dalil menyebutkan : selamatkanlah keluargamu dari api neraka. Ya sebagai motivasi kita semua, bahwasanya keluarga adalah awal lingkup kehadiran di dunia ini.
Bangkit dari lamunan yang membuatmu terpuruk, tenggelam dalam kemaksiatan naudzubilla. Hadapi dengan sabar dan sholat, seperti dalam Q.S Al Baqoroh ayat 45 menjelaskan : jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. MasyaAllah menyejukan hati bukan, bahwa ada usaha dan do'a disana. Kembalilah ke jalan lurus, terbentang hal-hal yang baik. Berjuta keberkahan mewujudkan hakiki, sebagai niat untuk apa pencintaan kita di dunia ini. Sadari hal penting, kapan dibolehkan, wajib, haram, makruh dan sunah semua ada aturan main nya. Tidak hanya bergelut pada nafsu manusiawi bak hidup kehidupan rimbawi, yang berkuasa itulah pemenangnya. Astaghfirullah, dilema kadang menghantui, alih-alih mencari pembenaran ditengah pusaran setan.
Lingkungan bersih akan membawa kita kepada jalan dimana pikiranpun menjadi jernih, sebening air mengalir dibawah pegunungan. Ide-ide yang keluar membuahkan emas permata, memancarkan cahaya disekeliling kita. Rasa aman dan nyaman membuat kita bertahan disini menerima dengan tangan terbuka. Pengendalian emosi atas semua problematika, membuat kita semakin dewasa bijak dalam mengambil tindakan. Mau memahami pro dan kontra, warna warni hidup serta mengambil kolaborasi saling kerjasama satu sama lain. Dari sini banyak belajar, apa yang bisa kita petik bahwa perbedaan bukan penghalang namun keindahan yang punya nilai tak terkira. Tidak hanya dilihat dari materi atau manfaat tapi ada hal lain, ruh yang terpancar dari hal positif tsb. Kiranya dapat dipahami, nikmatnya hidup bersosialisasi ambil kekurangan dan kelebihan secara bersama-sama raih mimpi itu.
Bismillah jalanmu masih panjang, isi dengan hal positif tidak ada musuh, dendam ataupun negatif dalam diri. Arungi kehidupan bak rumahtangga, dimana ada peran sebagai ibu atau saudara ysng saling melengkapi dalam bingkai hubungan abadi.
Tags
nafsiyah