Oleh : Ade Irma
Gelombang demo besar-besaran terus meluas. Para akademisi hingga masyarakat luas pada umumnya turun ke jalan menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina. Mulai dari Amerika Serikat, Eropa, hingga ke Asia.
Seluruh masyarakat dunia unjuk rasa menuntut pemerintah dunia mengambil tindakan tegas agar Israel berhenti melancarkan operasi militernya di Gaza. Tak hanya unjuk rasa, di media sosial pun ramai dengan slogan "All eyes on Rafah".
Maraknya berbagai aksi pro palestina di berbagai penjuru dunia harus menjadi perhatian bersama untuk bersatu padu dalam satu komando. Karena ketika umat Islam bersatu padu maka Palestina akan terbebaskan. Jika umat Islam hanya fokus pada mencari bantuan dunia makan hanya utopis semata. Seperti PBB yang seharusnya mengurusi negara-negara yang konflik tidak bisa atasi persoalan Palestina, tidak ada tindakan nyata dari PPB untuk mengakhiri konflik Palestina dari penjajahan Israel. Atau yang lebih parahnya lagi, kemana kah penguasa negeri-negeri muslim Arab? Seolah buta dan tuli akan nasib penderitaan rakyat Palestina, dimana rasa empati sebagai sesama muslim? Sejatinya Sesama muslim itu bersaudara.
“Dari Nu’man bin Basyir dia berkata: Rasulullah saw. Bersabda, Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).(HR. Bukhari dan Muslim).”
Seluruh umat Islam pasti merasakan hati yang tercabik-cabik, marah, sedih melihat penderitaan saudara sesama muslimnya di bunuh, disakiti, dizolimi. Dan tidak diam saja melihat penderitaan saudaranya. Tapi negeri-negeri Islam saat ini bungkam untuk membantu saudaranya di Palestina.
Padahal konflik Palestina-Israel sudah berlangsung puluhan tahun, sejak tahun 1948 silam. Hampir 76 tahun lamanya, rakyat Palestina merasakan penderitaan dijajah Israel. Pentingnya masyarakat/umat di seluruh negeri mengetahui bahwa solusi hakiki masalah Palestina adalah dengan jihad dan khilafah, bukan dengan solusi dua negara bahkan gencatan senjata. Umat harus faham dan sadar sistem kapitalisme ini lah yang membuat konflik di negeri-negeri muslim sampai saat ini belum ada titik penyelesaian dari tahun ke tahun.
Kenapa kita umat muslim harus peduli dengan Palestina? Karena Masjidil Aqsa adalah tempat singgah dalam perjalanan Isra dan Mi’raj, yang tercatat dalam QS. Al Isra ayat 1. Selain itu sebagai kiblat pertama umat Islam sebelum pindah ke Ka’bah (QS. Al -Baqarah ayat 143).
Palestina adalah tanah lahir para nabi dan makam para syuhada. Masjidil Aqsa adalah mesjid kedua yang dibangun di muka bumi setelah Masjidil Haram yang diresmikan oleh Nabi Ibrahim sebagai tempat berkumpulnya umat. Dan di Palestina pula tempat terbunuhnya Dajjal kelak. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Isa bin Maryam akan membunuh Dajjal di Bab Lud (gerbang Lod) (HR. Ahmad).
Namun, sejak keruntuhan peradaban Islam yang terakhir pada masa kekhilafahan Utsmaniyah oleh penjajah barat pada tanggal 3 Maret 1924 umat Islam semakin menderita. Khususnya Palestina yang leluasa dikuasai dan dijajah Israel. Untuk itu, wahai kaum muslim bangkitlah. Wujudkan kembali persatuan umat dengan hadirnya kembali seorang khalifah dalam institusi khilafah. Dengan kehadirannya niscaya akan menjadi perisai umat yang terzalimi khususnya Palestina. Dengan adanya khilafah kaum muslim berjihad fii sabilillah untuk menegakkan agama Allah dan membebaskan rakyat Palestina dari kezaliman kaum Yahudi. Sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat.
“Dan janganlah engkau mengira bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang zalim (QS. Ibrahim : 143)
Wahai Kaum Muslimin bersatulah dalam naungan Khilafah dan kirimkan tentara-tentara muslim niscaya Palestina akan terbebaskan dari Israel.
Wallahu a’lam bishshawab.
Tags
Opini