Oleh : Hestie
Berbagai masalah dalam pelaksanaan ibadah haji kerap terjadi setiap tahunnya, tidak terkecuali pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Tim Pengawas Haji DPR menilai permasalahan pelaksanaan haji tahun 2024 ini sangat serius, mulai dari aspek kesehatan, imigrasi hingga pelayanan jemaah.
Padahal, pelaksanaan ibadah haji tahun ini merupakan yang terbesar dalam sejarah haji Indonesia bahkan kuota jemaah tahun ini bertambah 20 ribu dibandingkan tahun lalu. Namun sayangnya penambahan kuota tidak diimbangi dengan pelayanan yang mumpuni, kemana sebetulnya dana penambahan kuota tersebut?
Ketua Tim Pengawas Haji, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyayangkan fasilitas tenda yang sempit, hingga menyebabkan sebagian besar jamaah harus beristirahat di luar tenda, bahkan ada juga jamaah yang tidur sambil duduk karena sempitnya tenda. Masalah toilet pun memantik emosi jamaah. Jumlah toilet yang sedikit berbanding terbalik dengan jumlah jamaah haji yang membludak mengakibatkan antrian toilet harus berjam-jam.
Permasalahan-permasalahan tersebut memberikan dampak jemaah tidak mendapatkan kenyamanan dalam beribadah di tanah suci. Saking banyaknya masalah dalam pelaksanaan haji tahun ini, TIMWAS menilai pemerintah seolah tidak pernah belajar dari waktu-waktu sebelumnya dengan kekurangan dan ketidakberesan yang terus berulang.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan pelaksanaan haji dengan membentuk panitia khusus (PANSUS) haji serta membuka posko pengaduan. Namun hal ini tidak akan mampu menyelesaikan akar permasalahannya karna akar persoalannya adalah paradigma pelayanan haji dalam sistem kapitalisme, dimana tata kelola dan kebijakan yang ditetapkan hanya bersandar pada keuntungan materi penguasa dan oligarki.
Hanya Islam kaffah yang mampu menggulangi permasalahan ibadah secara mumpuni, dengan menempatkan negara sebagai raa'in, pelayan rakyat, dalam hal ini segala kebijakan diterapkan demi kemudahan dan sempurnanya ibadah umat.
Amanah adalah ciri pemimpin-pemimpin dalam Islam, karena dibangun atas kesadaran akan hari penghisaban kelak. Larangan keras bagi para pemimpin yang berkhianat pada setiap urusan rakyatnya. Rasulullah Saw bersabda” Imam (khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang diurusnya” (HR. Bukhori).
Tags
Opini