Oleh: Minah, S.Pd.I
Sejak terjadinya perang antara Palestina dan entitas Yahudi pada 7 Oktober 2023 lalu, pembelaan terhadap Palestina terus menggaung. Aksi bela Palestina tidak hanya terjadi di negeri-negeri muslim. Di berbagai negeri Barat sekalipun, kita menyaksikan aksi mereka membela Palestina.
Di tengah masyarakat Barat yang cenderung individualistis, penderitaan rakyat Palestina mampu memantik rasa kemanusiaan. Aksi boikot produk Zionis pun tidak hanya terjadi di negeri-negeri muslim, masyarakat Barat pun melakukan hal yang sama. Tentu saja, aksi ini berdampak positif. Akan tetapi, apakah Yahudi Zionis berhenti melakukan genosida terhadap Palestina? Ternyata tidak.
Terbaru, Yahudi membombardir wilayah Rafah yang notabene merupakan satu-satunya pintu masuk untuk berbagai bantuan yang akan disalurkan kepada warga Palestina. Sejumlah aksi menentang entitas Yahudi pun terus bermunculan. Di lini masa, beragam konten dibuat untuk menunjukkan pembelaan terhadap Palestina. Di Barat, tidak terhitung aksi terbuka dilakukan, baik di pusat kota, di ruang-ruang perkuliahan, dan sejenisnya.
Rafah, kota yang diklaim sebagai zona paling aman tetapi nyatanya diserang juga. Tidak puas membombadir Gaza di wilayah utara, entitas Yahudi mulai menyasar jalur Gaza paling Selatan, yakni Kota Rafah yang menjadi persinggahan terakhir warga Gaza untuk mengungsi. Tidak ada lagi tempat aman bagi warga Palestina, termasuk anak-anak dan kaum perempuannya. Gaza menjadi kota mati, merata dengan tanah dan reruntuhan bangunan.
Inilah target mereka yang sesungguhnya. Target mereka adalah membumihanguskan seluruh wilayah Gaza agar mudah menguasainya dengan menyerang warga sipil dan anak-anak.
Kita sebagai saudara seiman, tidak layak rasanya kita berdiam diri menyaksikan kebiadaban Yahudi. Kegigihan rakyat Palestina mempertahankan tanahnya pun tidak lepas dari keimanan mereka. Mereka tidak ikhlas memberikan tanah tersebut kepada bangsa Yahudi, walaupun hanya sejengkal.
Maraknya berbagai aksi pro palestina di berbagai penjuru dunia harus dimanfaatkan untuk membangun kesadaran umat bahwa solusi hakiki palestina adalah dengan jihad kaum muslimin, membangun kesadaran pada semua komponen umat. Upaya penyadaran umat harus terus berjalan, dan dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif di seluruh dunia. Umat Islam harus memiliki pemahanan yang shahih agar dapat terus bergerak dan berdakwah bersama-sama dengan tujuan yang sama.
Genosida terhadap Gaza adalah persoalan kaum Muslim dan hanya bisa diselesaikan dengan Islam. Karena itu, Palestina butuh Solusi paripurna. Caranya dengan melancarkan jihad fi sabilillah, dengan mengerahkan pasukan Muslim untuk menolong warga Gaza dan mengusir entitas Yahudi selamanya dari tanah Palestina. Solusi ini hanya bisa dilakukan ketika kaum Muslim bersatu di bawah institusi Khilafah Islamiyah. Inilah solusi yang harus dipikirkan dan diperjuangkan umat.
Wallahua'lam.
Tags
Opini