Oleh : Syifa Nazwa (Santriwati)
Di Indonesia kita mengenal cut nyak dien, Cut Meutia, panglima Laut mahayati dan Nyi Ageng Serang. Mereka terjun langsung memimpin peperangan melawan penjajah protugis belanda. Namun apakan hanya mereka yang layak untuk menjadi pahlawan?
Dalam lintasan sejarah Islam yang Panjang, Lebih dari 14 abad tak sedikit muslimah yang namanya diabadikan karena telah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi agamanya dan tidak dapat di pandang remeh, tentu Penting bagi muslimah saat ini untuk menelusuri Kembali jalan yang telah dirintis kaum muslimah pada masa lalu dan merefleksikannya dalam fakta sekarang. Tujuannya agar kaum muslimah bisa mengambil Peran dalam Kebangkitan umat.
> Peran Strategis Muslimah
Peran muslimah tidak dapat di anggap kecil dalam proses pembentukan dalam peradaban islam, bahkan peradaban dunia. Hal ini merupakan Konsekuensi dari pandangan islam terhadap Perempuan, islam membuka pintu bagi mereka.
1. Untuk berkiprah di tengah umat (Lihat QS at-taubah (9)71)
Kita bisa melihat bagaimana kaum musliman berkiprah dalam Perkembangan islam. Seperti sayyidah Aisyah dikenal sebagai perawi hadis Rasulullah SAW. begitu pula Ummu Salamah Maimunah, hafsah dan Ummu Habibah dari kalangan istri -istri Rasulullah saw juga Ummu Athiyam, Fatimah binti qais, Asma' binti yazid dan seterusnya dari kalangan sahabiyah.
Bahkan khalifah Umar bin Al-Khattab RA Pernah mengangkat Syifa binti Abdullah yang dikenal kecerdasannya dalam hukum-hukum Allah sebagai qaadhi hisbah : hakim untuk kepentingan publik di pasar kota Madinah.
Tidak hanya dibidang kelimuwan kita juga mengenal jubaidah binti ja'far, istri khalifah Harun AR. Rasyid la memiliki keperdulian besar terhadap urusan umat, la pernah memerintahkan perbaikan sumur zam-zam di mekkah, serta membangun saluran air di sepanjang rute haji dari irak sampai mekah.
Dalam sains, kita di buat takjub oleh Seorang astronom muslimah padi abad ke 10 masehi dari Aleppo, Suriah-Mariam terkenal dalam sejarah.
Terbaik untuk kita dan bagi seluruh umat muslim di dunia.
bahwa Umat muslim didunia ini sedang hidup di Penjajahan barat, baik secara ekonomi. Para pemimpin di negeri muslim adaiah antek-antek Barat. Mereka menjalankanı agenda- agenda Barat, termasuk untuk menjaunkan umat dari penerapan syariat islam. Mereka diarahkan untuk membuat kebijakan kebijakan yang mendukung penjajahan seperti demokrasi, liberalisasi, Sosial dan ekonomi. Semua ini memungkinkan bagi barat untuk menguras kekayaan alam negara dan merusak tatanan islam. Inilah penjajahan gaya baru yang lebih berbahaya karena tidak dapat terungkap dengan pandangan mata.
Untuk menghadapi penjajahan gaya baru ini, kita tidak lagi membutuhkan pahlawan yang turun ke gelanggang perang dengar menghunus pedang. Yang kita butuhkan adalah para pejuang yang bergerak untuk meluruskan pemikiran umat, menyingkap Skenario dan kelicikan barat beserta antek - anteknya serta mengembalikan umat pada jalur yang Allah tetapkan, yakni penerapan syariat Secara kaffah.
Wallahu alam bisshowb