Oleh: Naylah Rahmah Ag
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa hampir 10 juta penduduk Indonesia generasi Z berusia 15-24 tahun menganggur atau tanpa kegiatan (not in employment, education, and training/NEET). Bila dirinci lebih lanjut, anak muda yang paling banyak masuk dalam ketegori NEET justru ada di daerah perkotaan yakni sebanyak 5,2 juta orang dan 4,6 juta di pedesaan. (kompas.com)
Apa Penyebab Banyaknya Remaja yang Menganggur?
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang dialami berbagai negara termasuk Indonesia, dan sangat berdampak pada tahap pertumbuhan ekonomi maupun penghasilan negara.
Ada beberapa faktor banyaknya pengangguran di zaman ini, seperti:
1. Minimnya lapangan pekerjaan yang dapat menanggung para pekerja, juga karena angka pekerja dan lapangan kerja yang di sediakan tidak sebanding.
2. Kebiasaan malas yang masih melekat pada para anak zaman sekarang.
3. Masih belum maksimalnya upaya pemerintah memberikan pelatihan untuk meningkatkan soft skill maupun hard skill.
Selain itu, juga dikarenakan peranan negara di zaman sekarang sangat gagal. Dengan adanya kebijakan negara yang memudahkan investor asing dan pekerjanya bisa masuk ke wilayah indonesia, membuat mereka menguasai negara indonesia.
Termasuk dengan ketersediaan SDA, yang seharusnya milik umum tetapi berbeda sekali di zaman kapitalisme ini, justru SDA malah di miliki dengan para penguasa pemilik modal, lalu dijadikannya menjadi milik pribadi. Yang dampaknya akan ngaruh dengan keterbatasan lapangan pekerjaan.
Hal ini disebabkan karena sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini.
Dalam sistem ini ekonomi dijalankan sekehendaknya tanpa aturan. Maka bisa kita lihat saat ini, begitu sulitnya mendapat pekerjaan. Jika pun ada lowongan pekerjaan, syaratnya yang sangat menyulitkan karena berbelit-belit.
Peran Pemimpin dan Negara di Sistem Islam
Dalam sistem islam seorang pemimpin yang akan turut serta mengatasi pengangguran, karena pemimpin merupakan penanggungjawab atas setiap rakyatnya.
Sebagaimana dalam hadist dijelaskan,
“ Pemimpin (Khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari)
Adapun negara yang ber-sistem islam akan menyediakan beberapa ketersediaan, sebagai berikut:
1. Negara islam akan menyiapkan sarana dan prasarana bagi semua rakyat terutama kepada laki-laki agar ingin bekerja. Dengan memberikannya modal secara cuma cuma dan lainnya.
2. Sektor industri di sistem islam akan lebih banyak pekerja dalam negri dan dikelola oleh negara langsung. Tujuannya agar rakyat banyak mendapat peluang pekerjaan dan tidak banyak yang menganggur.
3. Islam menjadikan SDA menjadi milik umum, namun tanggungjawabnya tetap dalam pengelolaan negara. Dengan itu akan membuka celah lapangan pekerjaan yang besar.
4. Islam juga akan memberikan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan serapan tenaga kerja yang akan mudah didapatkan bahkan gratis, tanpa melupakan tujuan mencetak generasi yang berilmu tinggi sebagai pembangun peradaban yang mulia.
Sejatinya, indonesia mempunyai SDA yang sangat melimpah. Namun karena kesalahan dalam pengelolaan dan dalam mengambil kebijakan, yang akibatnya hasilnya tidak dapat dirasakan oleh rakyat.
Padahal jika pengelolaan SDA ini sesuai dengan islam, maka seharusnya tidak akan ada rakyat yang menganggur, miskin bahkan meminta-minta.
Akan tetapi kembali lagi, jika masih sistem kapitalisme yang diterapkan, maka itu semua hanya mimpi belaka.
Sungguh hanya dengan sistem islam yang diterapkan secara kaffah kita akan menemukan segala solusi dari berbagai macam masalah.
Wallahu a'lam bishshawab
Tags
Opini