Oleh. Yuli Juharini
Umat Islam itu bagaikan satu tubuh, jika ada anggota tubuh yang sakit maka seluruh tubuh akan ikut merasakan sakit juga (HR Muslim).
Nyatanya hal itu tidak berlaku saat ini. Begitu banyak umat Islam di belahan dunia sedang "sakit" namun penguasa negeri-negeri muslim menutup mata, seakan tidak peduli dengan nasib saudara sendiri. Kalaupun memberi bantuan, itu hanya bersifat parsial semata.
Seperti yang terjadi di Palestina. Di mana genosida sedang terjadi di sana. Hal itu dilakukan oleh zionis yang ingin menguasai tanah Palestina. Ribuan rakyat Palestina pun mengungsi demi menyelamatkan diri dari kekejaman yang dilakukan oleh zionis. Rafah adalah tempat yang saat ini diduga menjadi tempat teraman bagi mereka. Walaupun pada kenyataannya tidaklah demikian.
Rafah pun tetap diserang. Tenda-tenda dibombardir dengan serangan yang mematikan. Bayi-bayi tak berdosa, perempuan, dan warga sipil menjadi korban. Mereka bingung akan mengungsi ke mana lagi. Bahkan Mesir yang berbatasan langsung dengan Rafah meninggikan temboknya agar tidak ada orang Palestina yang mengungsi ke negaranya. Astaghfirullah.
Dengan berbagai macam cara pun dilakukan agar zionis menghentikan serangan terhadap rakyat Palestina. Seperti boikot produk yang diduga mendukung zionis, ditambah dengan berbagai macam aksi yang mengutuk serangan tersebut. Aksi solidaritas digelar di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Prancis, India, Kanada, dan lain-lain. Semua aksi itu bertujuan agar zionis menghentikan serangan terhadap rakyat Palestina yang tidak berdosa. Karena pada dasarnya itu sudah termasuk genosida bukan lagi peperangan (cnbcindonesia, 11/5/2024).
Di berbagai kota yang ada di Indonesia pun tidak mau ketinggalan. Ikut melakukan aksi damai untuk Palestina. Seperti yang dilansir oleh kompas (31/502024), koalisi masyarakat yang terdiri dari Kontras, Greenpeace, dan YLBH melakukan aksi unjuk rasa di seberang Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta. Massa menyeru "Free free Palestine". Banyak poster yang bertuliskan "All eyes on Rafah" bertengger di beton pembatas jalan yang sudah dipasangi kawat berduri. Ada pula poster Benjamin Netanyahu yang ditutup matanya. Massa meneriakkan agar Amerika Serikat berhenti memasok senjata ke Israel.
Walaupun banyak aksi unjuk rasa dilakukan namun sepertinya zionis tidak bergeming, tetap melakukan penyerangan. Mengapa? Karena mereka tahu dan memahami satu hal, bahwa ketika umat Islam masih tercerai berai dalam ikatan nasionalis, maka hal itu akan mudah dikuasai. Mereka pun mendapat dukungan penuh dari Amerika yang notabene memang membenci Islam. Selama umat Islam tidak bersatu, maka musuh-musuh Islam akan dengan mudah menguasainya. Padahal jumlah umat Islam di dunia sangat banyak, hal itu tidak berpengaruh apa-apa. Bagaikan buih di lautan yang akan selalu mengikuti arah angin bertiup.
Akan menjadi berbeda ketika umat Islam di seluruh dunia bersatu dalam sebuah institusi negara. Di mana semua peraturan hidup menggunakan sistem Islam. Negara tidak akan tinggal diam ketika mengetahui ada rakyatnya yang dizalimi. Seperti yang dilakukan oleh rasul Muhammad saw. yang berhasil mengusir Yahudi Bani Qainuqa dari Madinah hanya karena ada seorang wanita muslimah yang dilecehkan oleh seorang Yahudi dari Bani Qainuqa.
Ada pula sebuah kisah yang sangat terkenal tentang seorang khalifah terakhir dari Bani Abbasiyah yaitu Al-Mu'thasim Billah. Beliau mengirimkan puluhan ribu pasukan untuk menyerang Romawi hanya karena mendengar ada seorang wanita meminta pertolongan, di mana wanita itu dilecehkan. Bagian bawah bajunya disangkutkan ke paku hingga terbuka auratnya. Dalam peristiwa itu, sang khalifah berhasil membebaskan Ammuriyah dari kekuasaan Romawi.
Saat ini, ketika semua mata tertuju pada Rafah, hanya bisa mengutuk, mengecam, dan berdoa agar penjajahan di bumi Palestina segera berakhir. Walaupun ada kemungkinan kutukan dan kecaman tidak membuahkan hasil yang berarti, paling tidak kita sudah melakukan hal yang benar yaitu membela saudara-saudara kita sesama muslim. Tinggal menunggu waktu saja, pertolongan Allah akan segera tiba. Ketika hal itu terjadi, maka tidak ada satu pun yang berani untuk menzalimi kaum muslim. Karena sang khalifah tidak akan tinggal diam. Sang khalifah akan mengerahkan pasukan yang banyak untuk menggempur musuh-musuh Islam. Semoga masa itu segera kembali. Kita hidup di bawah naungan satu institusi yang bisa melindungi jiwa dan harta masyarakatnya tanpa terkecuali.
Wallahu a'lam bishawab