Oleh : Kiasatina (Santriwati Al-Husna)
Lewat Badan Pangan Nasional kembali memperpanjang masa relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium dan premium. Dengan adanya perpanjangan masa relaksasi HET, artinya harga beras masih tetap tinggi. (CNBC indonesia.com 01/05/24)
Di kutip dari CNBC indonesia, Kepala badan pangan nasional RI Arief Parsetyo Adi mengatakan, bahwa relaksasi HET bertujuan untuk menjaga stabilitasi pasokan harga beras premium dan medium di pasar tradisional maupun modern.
Tercatat harga terbaru beras medium dan premium untuk wilayah jawa, lampung dan sumsel. Dari yang awalnya 13.900 per kilonya kini menjadi 14.900 (untuk beras premium), adapun beras medium yang awalnya 10.900 kini 12.500 per kilonya.
Rakyat Makin Sengsara
Kenaikan harga beras pasti akan membuat masyarakat kesulitan untuk membelinya, apalagi bagi masyarakat kelas bawah.
Pemerintah berharap bahwa kenaikan HET beras akan membuat harga beras stabil dan tidak bertambah tinggi. Kenaikan HET beras ini berlaku sampai 23 maret, lalu di perpanjang hingga 24 april, dan sekarang perpanjang sampai waktu yang belum di tentukan.
Namun untuk masyarakat dari kalangan menengah atas, kenaikan beras memang bukan menjadi masalah. tapi bagi masyarakat kelas bawah kenaikan harga beras akan membuat hidup makin sengasara. Sedangkan untuk mencari pekerjaan di zaman sekarang sangatlah sulit, alhasil masyarakat harus makan dengan dana yang seadanya.
Sedangkan beras itu adalah bahan makanan yang sangat pokok bagi setiap individu. Jika harga beras terus menerus meningkat, maka nantinya banyak yang tidak bisa membelinya.
Pemerintah pun memisahkan antara beras premium dan medium, lalu beras yang tergolong premium akan di beri label, dan di pasarkan melalui supermarket-supermarket yang hanya bisa di akses oleh masyarakat kelas atas. Dan untuk masyarakat kalangan bawah akan di sediakan beras yang medium yang tersedia di pasar pasar tradisional.
Buah Kapitalisme
Adanya kebijakan kenaikan harga beras ini, pastinya bukan hanya untuk menstabilisasi harga beras, namun tidak lain adalah untuk memperkaya para pemilik modal.
Kenaikan harga beras, dan kenaikan komuditas komuditas lainnya adalah cara pengusaha untuk mengambil untung sebanyak banyaknya.
Adanya para pemilik modal ini di sebabkan sistem yang di terapkan di negri ini yaitu kapitalisme. Sistem ini membolehkan para pengusaha melakukan semaunya, selagi memiliki uang maka semua bisa di akses. Bahkan penguasa dan peraturan negara pun bisa di beli. Maka dari sini kita bisa lihat, bahwa penguasa adalah boneka dari para pengusaha.
Kapitalisme sendiri adalah sistem ekonomi yang membolehkan para pemilik modal melakukan usaha untuk meraih untung sebesar besarnya.
Sistem kapitalis menghasilkan para penguasa yang haus akan cuan, dengan cuan, para penguasa akan memberi izin kepada para pengusaha yang memiliki modal untuk melakukan samua yang mereka mau.
Ya memang begitulah sistem yang di terapkan di negri hari ini mereka selalu mementingkan uang dan uang, karena asasnya adalah manfaat, jika sekiranya manfaat bagi para pengusaha dan peguasa, maka akan di tetapkan sebagai peraturan, tanpa memikirkan bagaimana nasib rakyat.
Tanggung Jawab Negara
Berbeda dengan sistem islam, islam sangat perhatian dengan rakyatnya. Karena memang islam menempatkan bahwa negara adalah pelayannya rakyat.
Negara islam pun memiliki sistem berekonomi yg jelas dan struktur, tidak seperti sistem ekonomi buatan manusia hari ini. Dari sistem ekonomi tersebut negara akan mengelola sumber daya alam agar bisa memenuhi kebutuhan semua rakyat.
Negara pun akan menghentikan budaya impor, baik itu barang ataupun bahan makanan, sebab semenjak budaya impor di lakukan membuat sektor industri semakin menjamur, akibatnya sektor pertanian pun di pandang sebelah mata.
Selain itu banyak petani yang tidak memiliki lahan untuk bertanam. Al hasil banyak petani yang malah menjadi buruh tani di negara nya sendiri. Bahkan ada yang harus menjual lahan karena penggusuran proyek besar negara.
Islam memerintahkan negara untuk mengikuti serta ketika distribusi beras sedang di lakukan, negara pun tidak boleh membiarkan siapapun mengambil keuntungan dari proses ini. Jadi tidak akan ada manipulasi atau penimbunan barang yang malah membuat rakyat rugi.
Keseriusan negara islam dalam mengangani permasalahan rakyat adalah dengan menghadirkan kadi al-muhtasib yang berperan dalam mengurusi penyimpangan dan perselisihan yg nanti nya bisa berbahaya bagi hak hak msyarakat. Negara pun akan menerapkan mata uang dinar dan dirham yang bisa menjaga harga dari inflasi. Dengan seperti itu harga barang akan stabil, dan ini akan memudahkan rakyat untuk bisa membeli kebutuhan dan rakyat pun tidak akan kebigungan lagi untuk membeli beras.
Inilah bukti keseriusan negara islam (khilafah) dalam mengurusi rakyat. Maka dari sini bisa kita buktikan bahwa yang bisa mengangani masalah harga pangan hanyalah negara yang berani mengambil kebijakan fundamental. Dan hanya islam lah yg meliki sistem seperti itu, maka dari itu mengambil islam sebagai kebijakan adalah pilihan yang terbaik, dengan begitu rakyat akan hidup sejahtera.
Tags
Opini