Durhaka, Seorang Pemuda Tega Membunuh Ibu Kandungnya Sendiri




Oleh: Khonsa Nisrin Karima



Seorang ibu mempunyai kewajiban untuk menyayangi anak kandungnya,dan seorang anak wajib menyayangi ibunya pula.
Namun saat ini kita di gentingkan oleh sebuah berita tentang maraknya pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri.

Dikutip dari jpnn.com, SUKABUMI - Polisi mengungkap kondisi jasad Inas (44) yang tewas dibunuh oleh anak kandungnya, RA (26), di RT 15/04, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri menyebut dari hasil autopsi oleh Tim Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, pada jasad Inas terdapat 10 luka tusukan.

"Inas mengalami luka parah di bagian kepala, dada, lengan, leher, wajah dan bahu. Luka tersebut akibat penganiayaan yang dilakukan oleh RA (26) yang merupakan anak kandung korban dengan menggunakan garpu tanah," ujarnya di Sukabumi, Rabu (15/5).( jpnn.com
16 Mei 2024 – 08:26 WIB)

Apakah seperti itu cara seorang anak membalas jasa pengorbanan seorang ibu?


Dampak dari Sekularisme

Pembunuhan adalah sesuatu yang sangat jauh dari tuntunan syari'at Islam dan sejatinya ini bersumber dari sekularisme.
Fenomena anak durhaka ini adalah sedikit bukti bahwa berdampak dari Sekulerisme dan Kapitalisme.

Kita tentu miris mengetahui berita pembunuhan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri.

Selain Sekularisme dan Kapitalisme penyebabnya,ini juga di sebabkan dari salahnya pergaulan atau generasi yang sangat rusak.

Kapitalisme juga menjadikan sebuah kehancuran bagi masyarakat,terutama hancurnya para remaja yang lalai akan kewajiban birrul walidain.
Padahal sudah jelas dalam surah Al-Ahqaf ayat 15 "Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula)...."

Jikapun pembunuhan ini berasal dari orang tua yang menyakiti hati anaknya,apa harus dengan cara membunuh ibu kandungnya sendiri?! Padahal pengorbanan seorang ibu sangatlah banyak untuk kehidupan anak-anaknya.

Islam yang Mampu Menyelesaikan Akar Permasalahan

Sistem kapitalisme dan sekularisme lagi dan lagi membuktikan bahwa terbukti gagal memanusiakan seluruh masyarakat,dan sistem itulah yang menjauhakan hubungan manusia dengan sang pencipta.

Namun dengan sistem Islam justru sebaliknya,Islam akan mendidik generasi yang memiliki kepribadian islam dan ta'at syari'at,seperti berbakti dan hormat kepada orangtuanya serta orang lain.

Allah subhanahu wata'la berfirman dalam QS An-Nisa [4]:14
“Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.

Allah juga berfirman dalam QS.At-Tahrim [66]:6 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At-Tahrim [66]: 6).

Kisah Luqman di dalam Al-Qur’an saat menasihati anaknya ini dalah contoh yang sangat baik. Hal tersebut sejalan dengan sabda Rasulullah saw., “Bukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda atau tidak menghormati yang lebih tua.” (HR At-Tirmidzi).

والله أعلمُ بالـصـواب

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak