Oleh: Sri Runingsih/ Aktivis Dakwah
Baru-baru ini telah viral di media sosial tentang pembunuhan seorang pedagang toko perabot di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur yang dilakukan oleh anak kandungnya sendiri.
Kombes Nicolas Ary Lilipaly (Kapolres Jakarta Timur) menuturkan bahwa pembunuhan dilakukan oleh kedua remaja putri yang tidak lain adalah anak kandung korban sendiri, yakni K(17 tahun) dan P(16tahun) lantaran sakit hati dan sering di marahi oleh korban.
Kedua korban melakukan pembunuhan tersebut usai kedapatan mencuri uang ayahnya, sehingga mereka pun tega menusuk ayahnya dengan sebilah pisau.
Akhirnya kedua pelaku ditangkap dirumah kediaman yang letaknya tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara yang masih berada di daerah Duren Sawit Jakarta Timur pada Sabtu sore 22 Juni 2024.
(Liputan6.com)
Entah siapa yang harus disalahkan dalam hal ini, apakah sang anak yang memang mendurhakai orang tuanya sehingga mereka tega membunuhnya, atau mungkin orang tua yang memang salah dalam cara mendidik anaknya sendiri sehingga menjadikan mereka murka terhadap orang tuanya. Entah lah, yang jelasnya kurangnya penerapan agama didalam keluarga mungkin menjadi faktor utamanya.
Padahal orang tua dan anak mempunyai peran masing-masing dalam menciptakan kehidupan keluarga yang indah tentu saja bila penerapan agama ditanamkan sejak dini oleh orang tua kepada anaknya, bahwa anak adalah titipan yang Allah amanahkan kepada orang tua untuk di didik bukan hanya dalam hal keduniawian melainkan seorang anak dapat menjadi perantara untuk kedua orang tuanya memasuki surganya Allah.
Namun yang banyak terjadi saat ini malah sebaliknya, tidak sedikit kejadian seorang anak tega menganiaya bahkan sampai menghabisi nyawa orang tuanya, dengan dalih yang bermacam-macam.
Bahkan sebaliknya, ada juga orang tua yang rela membuang dan sampai membunuh anak yang baru ia lahirkan, lantaran malu karena tidak mempunyai suami.
Beginilah rusaknya generasi saat ini akibat dari penerapan sistem kapitalis sekuler yang dianut di Negeri ini, yang menjadikan manusia jauh dari Tuhannya lantaran kebebasan dalam bergaul dan menjadikan materi sebagai satu-satunya kebutuhan kehidupan.
Padahal, seorang pemimpin seharusnya bertanggung jawab penuh atas rakyat yang dipimpinnya, termasuk pula dalam hal peribadahan kepada Allah. Itulah pentingnya aturan Allah diterapkan di Negeri ini, karena bila Negara yang sudah melakukan penerapan maka mau tidak mau rakyat akan mematuhinya.
Allah SWT berfirman:
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
"Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan"ah" dan janganlah kamu membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
(QS. Al-Isra:23)
Kewajiban berbakti kepada orang tua bukan hanya sekedar menghormatinya saja, melainkan melakukan segala hal baik yang membuat orang tua bahagia bukan hanya didunia namun juga diakhirat, tentunya itu tidak terlepas dari bagaimana upaya orang tua dalam mendidik anaknya.
Karena orang tua merupakan sekolah pertama bagi anaknya, maka tugas orang tua dalam hal menerapkan akidah anak sedari dini, memantau ibadahnya, dan mencontohkan akhlak yang baik kepada anak, termasuk pula memberi hak-hak anak seperti kasih dan sayang, serta berkata lembut kepada anak agar anak tumbuh penuh dalam kelembutan, hingga terciptalah kepribadian yang baik.
Selain itu, sebagai orang tua mengajarkan ilmu agama kepada anak adalah wajib, agar anak menjadi generasi Islam yang sesuai dengan tuntunan Al Qur'an dan As Sunnah. Serta orang tua juga perlu memperhatikan psikologis dan biologis khususnya dengan siapa anak bergaul. Hingga perlu adanya kedekatan antara orang tua dan anak, agar ia dapat bercerita apa saja kepada orang tuanya.
Dengan begitu maka kehidupan yang islami akan tercipta dalam sebuah keluarga, kehidupan yang indah dengan menerapkan aturan Allah. Karena kelak orang tua akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat tentang kependidikannya terhadap anak yang Allah titipkan kepadanya.
Wallahu a'lam bisshowwab