Oleh : Nurfillah Rahayu
( Forum Literasi Muslimah Bogor )
Agresi pasukan Israel ke Jalur Gaza, Palestina, telah berlangsung selama hampir lima bulan dan terus memakan korban.
Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), selama 7 Oktober 2023—21 Februari 2024, warga Jalur Gaza yang tewas akibat serangan Israel mencapai 29.313 jiwa, dan korban luka 69.333 orang.(katadata.co.id/22 Februari 2024)
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) digugat melakukan genosida.
Pengadilan tersebut pada Januari mengeluarkan keputusan sementara, yaitu memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida serta agar menjalankan tindakan untuk menjamin bantuan kemanusiaan diterima oleh para warga sipil di Gaza. ( antaranews.com / 29 Februari 2024)
Hampir 150 hari serangan Zionis Yahudi, makin kejam dan tak berperikemanusiaan, seolah membuktikan genosida yang ditargetkan. Berbagai Lembaga PBB mengecam perilaku Zionis yahudi namun tidak juga menyelesaikan persolaan yang ada.
Amerika Serikat (AS) baru memberikan bantuan makanan untuk pertama kalinya melalui udara, ini tak menutup kemungkinan juga sebagai sarana untuk memberikan bantuan senjata untuk Zionis dengan jalur udara.
Di sisi lain, negeri-negeri muslim sekitar Palestina, hanya diam. Alih-alih membantu, mereka justru mempersulit muslim palestina, di antaranya dengan membangun tembok lebih tinggi dan berlapis-lapis, tidak mengirimkan pasukan, menghambat pendistribusian bantuan dan lain sebagainya.
Inilah buah dari sistem kapitalisme yang membuahkan sekat nasionalisme dan demi melanggengkan kekuasaannya.
Rakyat Palestina di Gaza semakin menderita dan Dunia abai. Padahal seharusnya dunia bersatu untuk bisa membantu saudara sesama muslim yang sedang membutuhkan bantuan.
Karena dalam Islam kaum muslim itu satu tubuh. Seperti dalam hadist berikut ini :
“Perumpamaan kaum mukminin dalam saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Muslim).
Untuk itu pentingnya penerapan islam secara kaffah agar Palestina maupun saudara muslim di belahan dunia lainnya yang sedang terjajah dapat merasakan kehidupan yang semestinya.
Penjajahan wajib diperangi dan dunia sudah sepatutnya untuk mengirimkan pasukan khusus untuk berperang melawan kekejaman yang terjadi.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya :
“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, menghinakan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum mukmin.”
(TQS At-Taubah [9]: 14).
Hanya Khilafah yang akan membela Palestina secara nyata. Karena itu Umat wajib berjuang untuk mewujudkannya. Telah terbukti beberapa abad silam khilafah memimpin peradaban. Keamanan dan kesejahteraan telah dirasakan manfaatnya oleh berbagai unsur kehidupan tanpa terkecuali.
Wallahua’lam Bishowab