Menanggapi Kasus Bullying




Oleh : Nita Karlina

Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Kasus seperti ini terus terjadi, terutama di kalangan anak - anak atau pelajar.

Sebagaimana yang di lansir oleh Kompas tv 02/03/2024, Polresta Barelang telah menetapkan empat tersangka kasus bullying atau perundungan di Batam yang videonya tengah viral di media sosial. Terdapat dua video yang beredar. Pada video pertama, korban mengenakan kaos putih dan celana hitam dihajar oleh sekelompok remaja putri. Pelaku menendang kepala korban dan menjambak rambut korban. Adapun, pada video kedua, korban mengenakan kaos hitam dan celana kuning. Pelaku menendang wajah korban hingga kepalanya terbentur ke pintu besi ruko.

Kasus seperti sering kita dapati, bahkan dengan bentuk yang lebih beragam hingga menimbulkan kematian. Jika kita analisis sesungguhnya kasus bulliying terjadi akibat dari penerapan sistem sekuler hari ini. Di mana mereka di beri kebebasan untuk berbicara dan bertingkah laku semaunya. Sekulerisme menjauhkan mereka dari agamanya, mereka tidak mengerti lagi antara benar dan salah. Dengan adanya asas kebebasan berperilaku menjadikan mereka bebas bertingkah semaunya. Menjadi ajang adu kekuatan, sebagai pelampiasan, atau bahkan hanya untuk sebagai hiburan semata. Maka, wajar jika kasus serupa sering kita dapati di tengah – tengah masyarakat. 

Maka ketika kita berharap kasus seperti ini akan berhenti dalam sistem sekuler saat ini, mustahil. Sebab sistem inilah penyebab utama kerusakan yang terjadi di masyarakat. Jika pun diberi sanksi tak akan membuat jera para pelaku kejahatan, sebab hukuman yang di berikan hanya sebatas tuntutan hukum saja. Pengaruh media sosial pun sangat berpengaruh pada perkembangan anak - anak, yang di mana kita ketahui bahwa  media sosial saat ini yang menguasai adalah para penganut sistem kapitalisme. Maka, sudah saatnya kita menyadarkan bahwa dunia tidak akan baik baik saja selama kapitalisme masih menguasai dunia ini, dan tugas kita untuk membuka mata dunia agar kembali pada syariat Allah SWT. (Wallahu'alam bishowwab)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak