Beras Kebutuhan Pokok yang Semakin Langka



Oleh: Ai Hamzah



Saat ini masyarakat beramai ramai menyerbu operasi pasar beras yang menjual beras dengan harga murah. Mereka rela ngantri bak ular naga yang tak berujung. Kelelahan tampak pada wajah mereka. Namun mereka tak patah semangat demi beras murah untuk memenuhi kebutuhan pokok. Yang akhir akhir ini harga beras menjulang tinggi dan membuat mereka masyarakat kelimpungan untuk membeli nya.

Harga beras yang meroket membuat masyarakat menengah ke bawah menjerit. Bahkan beras pun sempat menghilang dari pasaran. Jelas masyarakat akan panik ketika beras ini langka dipasaran. Bagaimana tidak beras adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat. Makanan pokok yang harus mereka penuhi setiap harinya.

Penyebab dari kelangkaan beras ini ada beberapa hal diantaranya adalah Pengalihfungsian lahan secara besar-besaran dari tanah pertanian menjadi industri juga mengurangi luas lahan pertanian. Harga pupuk yang tidak menentu bahkan pupuk tidak ada dipasaran. Lebih parah lagi, subsidi pupuk yang semakin berkurang. El Nino pun sangat berpengaruh kepada hasil panen. Meski dalam hal ini pemerintah telah membangun infrastruktur namun tidak banyak berpengaruh. Sehingga petani mengalami kerugian atau bahkan gagal panen. Sumber daya manusia yang semakin berkurang untuk menjadi petani. Selain itu adanya pesta demokrasi 5 tahunan, menjelang pemilihan umum utk kebutuhan kampanye yang berkedok bansos. muslimahnews.net, 29 February 2024

Padahal beras adalah makanan pokok masyarakat yang harus tersedia setiap harinya. Sehingga kelangkaan beras ini tidak bisa dibiarkan begitu. Tak cukup hanya bersikap pragmatis pasrah dengan keadaan. Tetapi harus bersikap lebih kritis bahwa kondisi ini tidak baik baik saja. Karenanya sudah selayaknya kebutuhan pokok ini terpenuhi dengan cukup oleh penguasa. 

Dalam hal ini Islam telah mengatur bahwa, tanggung jawab pengaturan pangan berada sepenuhnya di pundak negara (Khilafah). Rasulullah saw. telah menegaskan dalam sabdanya, “Imam (khalifah) adalah raa’in (pengurus hajat hidup rakyat) dan ia bertanggung jawab terhadap rakyatnya.” (HR Muslim dan Ahmad). 

Dalam hadis lainnya, Rasulullah saw. menegaskan, “Khalifah itu laksana perisai tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.” (HR Muslim). 

Oleh karenanya, terlarang menyerahkan penguasaan kepada korporasi untuk pengaturan pangan. Dalam hal ini penguasa sangat berperan dan wajib hadir mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Dari hulu sampai hilir langsung dalam pengawasan penguasa. Sehingga penguasa akan cepat bertindak ketika dalam rantai pangan terjadi sesuatu yang mengakibatkan kesediaan kebutuhan pokok tersendat.

Kini saatnya masyarakat melakukan suatu perubahan. Agar kondisi ini tidak terulang terus menerus tanpa berkesudahan. Ternyata dengan bergantinya penguasa tidak menjadikan keadaan masyarakat menjadi lebih baik. Tetapi terus mengalami penderitaan yang tidak berujung. Kemiskinan semakin merebak, kriminalitas semakin marak, pendidikan semakin mahal, pun kesehatan semakin membuat masyarakat terjepit tak berdaya.

Perubahan yang menyeluruh bukan perubahan berganti penguasa. Tetapi perubahan hakiki yang akan mengubah secara totalitas. Inilah perubahan revolusioner yang akan menjadikan kondisi ini akan berubah menjadi lebih baik. Perubahan yang hanya tunduk akan perintah Allah. Dan syariat Islam sebagai panduannya.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman;

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡ
 
Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS Ar-Ra’du [13]: 11).

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al-A’raaf: 96). 

Wallahu alam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak