Oleh: Susanti Widhi Astuti, S.Pd (Guru)
Pesta demokrasi yang di selenggarakan setiap lima tahun sekali sebentar lagi akan digelar, nuansa "panas" dan persaingan antar masing-masing Paslon, caleg, serta capres semakin meningkat. Pesta demokrasi atau yang sudah kita kenal dengan pemilihan umum (Pemilu) akan diselenggarakan tepat nya Rabu 14 Februari 2024.
Masing-masing calon menunjukkan visi dan misi mereka. Selain itu yang sudah menjadi rahasia umum bahwa hari ini masing-masing kandidat untuk meraih suara dari masyarakat menggencarkan perhatian mereka dengan balutan bansos (bantuan sosial). Rakyat yang memang sedari awal di uji dengan kesulitan ekonomi pun sangat senang menerima bantuan. Sasaran para kandidat adalah masyarakat miskin. Yang pada dasarnya tidak pun menunggu pemilu, tugas penguasa seharusnya berkewajiban untuk mencukupi kebutuhan pokok warga negaranya.
Kekuasaan menjadi tujuan yang akan diperjuangkan dengan segala macam cara. Oleh karena itu setiap peluang akan dimanfaatkan. Hal itu wajar karena sistem demokrasi meniscayakan kebebasan perilaku. Apalagi sistem ini jelas mengabaikan aturan agama dalam kehidupan
Di sisi lain, dengan kesadaran politik yang rendah , rendahnya Pendidikan dan kemiskinan yang menimpa, masyarakat akan berpikir pragmatis, sehingga mudah dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.
Kemiskinan menjadi problem kronis negara. Negara seharusnya mengentaskan kemiskinan dengan cara komprehensif dan dari akar persoalan, bukan hanya sekedar dengan bansos berulang, apalagi meningkat saat menjelang pemilu
Islam mewajibkan Negara menjamin kesejahteraan rakyat individu per individu, dan Islam memiliki berbagai mekanisme
Islam juga menetapkan kekuasaan adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. Sehingga penguasa akan mengurus rakyat sesuai dengan hukum syara. Islam juga mewujudkan SDM berkepribadian Islam, termasuk Amanah dan jujur
Negara juga akan mengedukasi Rakyat dengan nilai-nilai Islam termasuk dalam memilih pemimpin, sehingga umat memiliki kesadaran akan kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Seorang muslim yang menjadi pemimpin pun jelas berkualitas karena iman dan takwanya kepada Allah serta memiliki kompetensi, tidak perlu pencitraan agar disukai rakyat.