Oleh : Hj. Sopiah
Saat ini angka kemiskinan dunia semakin ekstrem dan kondisi ini tentu saja sangat mengkhawatirkan. Kemiskinan ini bukan hanya menyerang orang dewasa bahkan anak-anak pun terkena imbasnya, hal ini terjadi akibat tidak adanya akses perlindungan sosial terhadap anak-anak yang menyebabkan banyak anak terjangkit berbagai penyakit, gizi buruk dan kemiskinan. Bahkan mereka berjuang untuk bertahan hidup di bawah garis kemiskinan.
Fakta ini semakin jelas menggambarkan kondisi anak-anak di belahan dunia ini sedang dalam kondisi buruk, dan semua itu dampak dari pengelolaan negara di belahan dunia menganut sistem kapitalisme.
Hal serupa juga terjadi di Indonesia, dari data kependudukan, masih banyak rakyat yang hidup di bawah kemiskinan. Jangankan untuk hidup layak, untuk hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok saja, rakyat banyak yang tidak mampu. Dikarenakan sulitnya mencari lapangan pekerjaan bagi kepala keluarga sehingga tidak mampu untuk menafkahi keluarga dengan selayaknya, sehingga semakin banyak anak-anak yang kekurangan gizi, kelaparan bahkan menderita stunting.
Upaya pemerintah dengan segala bentuknya untuk menyelesaikan masalah kemiskinan sebenarnya hanyalah solusi tambal sulam, tidak menyelesaikan hingga ke akar permasalahannya.
Jika kondisi ini tidak ditangani dengan sistem yang benar tentu saja akan mengancam masa depan generasi penerus bangsa. Padahal di tangan generasi inilah nantinya negara ini akan berkelanjutan. Sumber masalah kemiskinan semakin ekstrem ini adalah sistem kapitalisme dan liberalisasi dalam tata kelola negara. Karena dalam sistem ini negara hanyalah berperan sebagai regulator dan fasilitator, padahal sejatinya negara adalah pelayan umat, yakni yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus memenuhi kebutuhan rakyatnya. Seperti kebutuhan pokok, kesehatan, pendidikan dan keamanan. Dan faktanya saat ini negara abai terhadap fungsi dan kewajiban tersebut.
Solusi untuk menyelamatkan generasi dari ancaman kemiskinan ekstrem tidak bisa dengan paradigma kapitalisme melainkan dengan sistem Islam. Karena Islam memiliki solusi sistematis dalam mengatasi kemiskinan ekstrem serta menjaga generasi dari dampak kemiskinan ini. Dalam sistem Islam akan diatur pembagian kepemilikan secara benar, pembangunan dan pengembangan ekonomi secara merata, pendistribusian kekayaan negara akan dipastikan sampai pada seluruh rakyat, dan semua kebutuhan rakyat akan dipenuhi dan diberikan kemudahan dalam menjangkaunya. Dan itu akan berlaku untuk seluruh rakyat baik muslim maupun non muslim. Dengan demikian maka kesejahteraan akan tercipta dan generasi akan terbebas dari kemiskinan ekstrem. Karena Islam rahmat bagi semesta alam. Dan semua itu akan terwujud dalam naungan Daulah Islamiyah.
Wallahu’alam.