Oleh : Junari, S.I.Kom
Tabrakan kereta api kembali terjadi setelah tabrakan yang terjadi sebelumnya. Banyak factor penyebab, namun sampai saat ini belum ada solusi yang paten untuk menuntaskan problem yang tumpang tindih
Tabrakan KA Turangga dan kereta Commuter Line Bandung Raya terjadi di jalur tunggal antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka, Jumat (05/01) pagi. Isu keselamatan dan proyek pembangunan jalur ganda pun mencuat. (BBC news Indonesia, 05-01-2024)
Jumlah korban jiwa dan luka
Pada Jumat (05/01) malam, Direktur Jenderal Perkeretapian, Risal Wasal, melaporkan bahwa korban meninggal yang sudah teridentifikasi berjumlah empat orang, sementara 37 orang dalam kondisi luka. (BBC news Indonesia, 05-01-2024)
Sebelumnya dalam pembiayaan pembangunan kereta api, Direktur Prasarana Perkeretaapian di Kemenhub, Harno Trimadi, Pada Desember lalu, Harno divonis lima tahun penjara dalam kasus suap pengerjaan perbaikan perlintasan kereta sebidang di Jawa dan Sumatra tahun anggaran 2022. (BBC news Indonesia, 05-01-2024).
Kemenhub akan membangun jalur ganda kereta sepanjang 23,5 kilometer dari Kiaracondong hingga Cicalengka. Proyek itu dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama membentang dari Gedebage hingga Haurpugur sepanjang 14 kilometer. Adapun tahap kedua berfokus pada jalur dari Haurpugur hingga Cicalengka sepanjang 9 kilometer. Kemenhub membuat target dua tahap itu akan selesai pada 2023. Namun saat tabrakan KA Turangga dan kereta Commuter Line Bandung Raya terjadi, proyek tahap kedua belum tuntas. Dalam proyek jalur ganda senilai Rp1,3 triliun. (BBC news Indonesia, 05-01-2024)m
Pembagunan yang dirancang selalu menimbulkan kontroversi selain dari kelambatan jalur ganda. Ada kasus suap yang pernah melibatkan oknum Kemenhub di tahun sebelumnya, di samping itu, pelayanan yang tidak memadai menimbulkan kontroversi antara pembagunan jalur kereta api dan keamanan layanan publik. Serta jaminan keamanan dalam transportasi, dibutuhkan oleh rakyat. Tentu upaya ini membutuhkan SDM yang amanah dan memiliki kapabilitas juga sistem yang aman. Hal ini sering diabaikan dalam system kapitalisme mengingat orientasinya lebih bersifat materi yang kadang mengabaikan keselamatan penumpang.
Beda halnya dalam pembangunan infrastruktur yang di naungi oleh negara Islam yang mengalokasikan pembangunan dari pos kepemilikan umum dan pos kepemilikan negara Baitul mal sehingga tidak ada anggaran yang kurang dan tidak ada nya oknum menyalahgunakan anggaran disebabkan penguasa dalam negara Islam patuh dan taat pada syariat.
Ketidakmampuan infrastruktur yang dibangun di atas landasan kapitalis ibarat bangunan yang di bangun namun lupa pondasi untuk memperkokoh, begitulah keadaan sistem hari ini yang memakai kacamata pecah sebelah. Dikarenakan hanya memperhatikan kecepatan jarak tempuh serta penampungan pelayanan, namun lupa melirik keamanan pelayanan.
Dalam Islam, Infrastruktur transportasi merupakan kebutuhan publik sehingga tanggung jawab penguasa atas keselamatan nyawa penumpang serta mengutamakan kemaslahatan umat. Islam menghormati nyawa, sehingga akan optimal dalam menjamin keselamatan penumpang dalam berbagai kondisi termasuk dalam moda transportasi. dan menata jalur pelayanan dengan mudah, nyaman, bersih. Damai, aman dan tidak campur antara penumpang laki-laki dan perempuan. Selain itu, tarif yang murah bahkan gratis karena islam dalam naungan khilafah ialah pengurus umat yang menjadikan syariat sebagai pedomannya.
"Pemerintah adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus". (HR. Bukhari).
Walhasil, jaminan keamanan dan keselamatan nyawa umat adalah tanggung jawab pemimpin bukan hanya di dunia namun tanggung jawab di akhirat. Maka dalam naungan khilafah seorang Khalifah akan mengupayakan semaksimalnya untuk melayani umat sesuai dengan standar syariat.
Wallahualam Bishawwab.